Sukses

Pasien Positif Corona Bertambah 1.607 Orang, Ini 7 Provinsi Nol Kasus Baru

Secara keseluruhan, Yurianto mengumumkan bahwa total pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia kini mencapai 63.749 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan kasus virus corona di Tanah Air bertambah 1.607 kasus baru, Minggu (5/7/2020). Dari jumlah itu, ada 7 provinsi yang tak melaporkan adanya kasus baru hingga Minggu, pukul 12.00 WIB.

"Ada 7 provinsi yang hari ini tidak melaporkan ada penambahan kasus sama sekali," jelas Yurianto dalam video conference, Minggu sore.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tujuh provinsi yang nihil penambahan kasus corona yakni Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara. Kemudian, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo.

Secara keseluruhan, Yurianto mengumumkan bahwa total pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia kini mencapai 63.749 orang. Penambahan 1.607 kasus baru ini didapat dari hasil pemeriksaan 21.044 spesimen terkait virus corona.

Selain itu, Yurianto juga menyampaikan 11 provinsi yang melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 antara lain, Banten (5 kasus), Bangka Belitung (2 kasus), Bengkulu (4 kasus), DI. Yogyakarta (6 kasus), Jambi (3 kasus). Kemudian, Kepulauan Riau (2 kasus), Kalimantan Barat (3 kasus), Sulawesi Tenggara (3 kasus), Lampung (2 kasus), Riau (1 kasus), dan Papua Barat (2 kasus).

Adapun pasien positif corona yang sembuh bertambah sebanyak 886 orang. Mereka dinyatakan dua kali negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Jumlah pasien yang sudah sembuh saat ini yakni, 29.105 orang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pasien Meninggal 3.171

Kendati begitu, masih ada pasien yang meninggal akibat terinfeksi virus tersebut. Total pasien meninggal bertambah 821 sehingga menjadi 3.171 orang.

 

 

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19