Sukses

Pendaki yang Hilang di Gunung Guntur Garut Ditemukan Selamat

Korban Afrizal warga Kecamatan Cilawu, Garut, berhasil ditemukan dengan kondisi sehat dan hanya memakai celana, tanpa baju.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendaki yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (4/7/2020) lalu, berhasil ditemukan selamat dengan kondisi tidak memakai baju di sekitar lokasi mata air Cikole, Gunung Guntur wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020).

Kepala Polsek Tarogong Kaler Iptu Masrokan membenarkan, korban Afrizal (16) warga Kecamatan Cilawu, Garut, berhasil ditemukan dengan kondisi sehat dan hanya memakai celana, tanpa baju.

"Memang korban saat ditemukan tidak pakai baju, karena menurut keterangannya saat ke luar dari tenda tidak pakai baju," kata Masrokan.

Ia menuturkan, pencarian korban yang hilang di Gunung Guntur itu melibatkan jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, BPBD Garut, TNI, Polri, petugas BKSDA dan sukarelawan warga setempat.

Pencarian yang dibagi beberapa tim itu, kata Masrokan, akhirnya berhasil menemukan korban. Afrizal ditemukan oleh warga setempat bernama Entis (61), yang juga bagian dari tim pencarian di kawasan mata air Cikole, Gunung Guntur.

"Pak Entis melakukan pencarian di lokasi mata air Cikole, Pak Entis memanggil anak atas nama Afrizal, alhamdulillah pada saat dipanggil anak tersebut mendengar dan menghampirinya," kata Masrokan seperti dikutip Antara.

Ia menyampaikan, operasi pencarian berjalan lancar, hingga akhirnya korban diserahkan kepada orangtuanya di Cigarungsang, Kecamatan Cilawu, Garut.

"Korban sekarang sudah diserahkan ke keluarganya, kondisinya sehat, selamat," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ada di Tenda

Sebelumnya, informasi yang dihimpun Afrizal bersama empat temannya pergi mendaki untuk berkemah di Gunung Guntur pada Jumat (3/7/2020) siang, lalu tiba dan memasang tenda sekitar pukul 18.00 WIB.

Korban bersama temannya berbincang sampai Sabtu (4/7/2020) pukul 02.00 WIB, lalu tidur, namun saat bangun pagi korban tidak ada di tenda.

Teman korban berusaha mencari dan menunggu hingga menjelang siang, namun korban tidak kunjung datang, kemudian turun gunung dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

Selanjutnya orangtua korban bersama warga melakukan pencarian hingga akhirnya mendapatkan bantuan dari petugas gabungan.