Sukses

15 Pegawai Kemendikbud Diduga Positif Covid-19 Usai Tes PCR

Nizam menegaskan mereka yang suspect tersebut belum bisa dikatakan positif Covid-19. Pasalnya baru sekali menjalani tes.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam membenarkan ada 15 pegawai di Kemendikbud diduga (suspact) terinfeksi virus Covid-19.

"Suspect. Masih akan dilakukan tes lagi. Tapi semua dalam keadaan sehat," ucap Nizam, Rabu (8/7/2020).

Menurut dia, temuan ini diketahui saat Kemendikbud menggelar rapid test terhadap sejumlah pegawai di lingkungan kementerian yang menangani pendidikan dan kebudayaan itu.

"Pekan lalu dilakukan test berkala untuk seluruh karyawan, ada yang positif tanpa gejala. Sehingga kita minta untuk melakukan isolasi mandiri. Alhamdulillah semua sehat," jelas Nizam.

Nizam menerangkan tes tersebut dilakukan dengan metode polymerase chain reaction atau PCR untuk mengetahui Covid-19. Mereka baru sekali dilakukan tes PCR.

"Ada teman yang test PCR pertama positif, ke dua, tiga negatif," ungkap Nizam.

Nizam menegaskan bahwa mereka yang suspect tersebut belum bisa dikatakan positif Covid-19. Pasalnya baru sekali menjalani tes.

"Baru sekali menjalani test dan semua dalam keadaan sehat. Serta sudah melakukan isolasi mandiri. Ya kita doakan saja semoga semua sehat dan tidak jatuh sakit karena Covid-19. Kita semua harus hati-hati menjaga kesehatan dan mengikuti betul protokol kesehatan. Karena bisa saja jumpa dengan teman yang OTG," ucap Nizam. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dikti Berkala Disemprot Disinfektan

Nizam mengungkap di lingkungan tempat kerja Direktorat Pendidikan Tinggi sendiri secara berkala selalu dilakukan desinfektan. 

"Dikti secara berkala kita desinfeksi dan sterilisasi untuk menjaga kesehatannya," katanya.

Nizam berpesan supaya setiap pegawai Kemendikbud khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah. 

"Lessons learned-nya adalah kita harus saling jaga dan lindungi. Tidak boleh lengah dan gegabah. Gunakan masker setiap ketemu orang, jaga jarak, sering-sering cuci tangan dan mandi. Be positive, be optimist tapi tidak gegabah," pungkasnya.Â