Liputan6.com, Jakarta - Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new-normal dalam menghadapi pandemi virus corona Covid-19 merupakan hal yang tak bisa dipungkiri. Mau tak mau kondisi baru ini harus dihadapi sebab bagaimanapun aspek kehidupan terus berjalan dan berputar.
Demikian disampaikan senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait. Sabam pun menilai pemerintah, baik pusat maupun daerah, sudah melakukan segala cara dan upaya untuk terus membuat bangsa Indonesia mampu bertahan di situasi sulit saat ini.Â
"Meskipun segala tenaga telah terkuras untuk penangangan Covid-19, banyak hal penting yang harus terus diperhatikan dan tidak boleh luput dari pandangan kita bersama," kata Sabam, yang juga anggota MPR paling senior, saat dihubungi (Rabu, 8/7/2020).
Advertisement
Sabam menyebutkan salah satu contohnya adalah pendidikan. Proses belajar mengajar harus terus berjalan dengan tingkat yang berkelanjutan. Lebih-lebih Indonesia masa depan akan ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini.Â
"Pandemi membuat sistem pembelajaran berubah polanya, yang dulu bertemu secara tatap muka kini harus dijalankan lewat virtual," kata politisi senior yang sudah berpolitik sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo ini.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut ini
Perhatian
Sabam pun meyakini pemerintah akan memberi perhatian yang penuh untuk pendidikan Indonesia. Tentu saja, siapapun tidak ada yang tidak ingin bersekolah atau tidak ada yang tidak ingin pintar. Untuk itu negara harus mampu menjamin putera-puteri bangsa mendapat pendidikan yang layak dan merata.Â
Sabam bercerita bahwa dulu pernah menempuh pendidikan lewat Sekolah Rakyat. Dan bahkan ada banyak orang hebat di negara ini yang lahir dari sekolah rakyat. Dengan perkembangan yang ada saat ini, Sabam yakin mutu dan kualitas pendidikan Indonesia akan lebih baik dan mampu bersaing di kancah international.
"Kesehatan, keamanan, pendidikan, dan lain sebagainya sama penting kebutuhannya di mata masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu kita harus bekerja sama, saling mengingatkan, dan saling mendorong untuk Indonesia yang lebih baik," demikian Sabam.
Advertisement