Sukses

Tangan Diborgol, Buronan Maria Pauline Lumowa Tiba di Bandara Soetta

Meski sejumlah wartawan menerumuninya untuk menanyakan pertanyaan, Maria bergeming tetap menundukan kepala.

Liputan6.com, Jakarta Maria Pauline Lumowa, buronan yang menggelapkan uang BNI senilai Rp 1.7 triliun, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (9/7/2020). 

Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 11.00 wib, Maria tiba di ruang VIP Terminal 3 Bandara Soetta. Dia tiba dengan keadaan kedua tangan diborgol, lalu mengenakan pakaian tahanan oranye, serta rambut yang ditutup dengan bandana.

Saat tiba, tersangka penggelapan pinjaman uang Rp1,7 Triliun di BNI itu, mendapat pengawalan ketat kepolisian.

Meski sejumlah wartawan menerumuninya untuk menanyakan pertanyaan, Maria bergeming tetap menundukan kepala.

Lalu dia dievakuasi ke dalam ruangan di gedung VIP tersebut. Sementara, di dalam ruangan itu, sudah ada Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly yang sudah tiba di awal. 

Seperti diketahui, Maria Pauline Lumowa, menjadi buronan negara sejak 2003. Indonesia melalui Kemenkumham mengunjungi Serbia dan berhasil membuat kesepakatan hukum serta membawa pulang wanita yang jadi buronan tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Diborgol Selama di Perjalanan

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menyebut Maria Pauline Lumowa, buron kasus pembobolan BNI, diborgol selama perjalanan dari Serbia menuju Indonesia. Maria diekstradisi dari Serbia setelah kurang lebih 17 tahun menjadi buronan.

"Selama perjalanan menggunakan pakaian tersebut (pakaian tahanan) dan dalam keadaan tangan diborgol, karena kita di udara, mencegah hal-hal yang mungkin saja membahayakan penerbangan," ujar Yasonna menyelipkan kata maaf seperti dalam tayangan televisi nasional, Kamis (9/7/2020).

Pada foto-foto yang diberikan pihak Direktorat Jenderal AHU Kemenkumham, Maria Pauline Lumowa memang mengenakan pakaian tahanan dan diborgol dengan menggunakan kabel ties putih.

Yasonna mengaku sempat memperkenalkan diri sebagai Menkumham kepada Maria. Dia juga mengatakan kepada Maria akan menyerahkannya kepada Bareskrim Polri.

"Nanti sampai di Indonesia kami akan menyerahkan ibu ke Bareskrim Polri, hadapi saja dengan tenang, semua kita lakukan secara profesional," kata Yasonna.