Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan demi mencegah penularan Covid-19 keluar dari Kompleks Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI AD atau Secapa AD, tempat tersebut dikarantina.
"Kita lakukan karantina dan kemudian kita larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk ke dalam kompleks ataupun keluar dari dalam kompleks," ucap Achmad Yurianto dalam keterangan pers daring pada Kamis (9/7/2020).
Menurut Yurianto, cara ini dilakukan guna memastikan tidak akan ada penularan virus Covid-19 keluar Kompleks Secapa AD.
Advertisement
"Oleh karena itu kami memastikan bahwa tidak akan terjadi penularan ke luar kompleks karena kita menjaga dengan ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan bisa dijalankan secara maksimal," beber Yurianto.
Dia memastikan, pengawasan di sana dilakukan secara ketat oleh unsur kesehatan dari Kodam III Siliwangi yang memantau secara terus menerus di sana sepanjang hari. Hingga kini, kata Yurianto semua yang dipantau di sekolah calon perwira TNI AD tersebut dalam keadaan baik.
"Kami mohon masyarakat tetap untuk tenang, tidak perlu panik, karena ini sudah ditangani secara profesional sesuai dengan standar internasional. Kita melakukan karantina wilayah dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina dijalankan secara maksimal," pungkas Yurianto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kluster Secapa AD
Yurianto menjelaskan, kluster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat atau Secapa AD di Bandung menyumbang temuan kasus Covid-19 yang signifikan di Jawa Barat pada hari ini, Kamis (9/7/2020).
Kluster ini, kata telah selesai dilakukan penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 secara berturut-turut. "Yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari kluster ini sebanyak 1.262 orang," ucapnya.
Jubir membeberkan bahwa mereka yang positif Covid-19 di Secapa AD terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana. Dari jumlah kasus positif tersebut, kata Yuri hanya ada 17 orang yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit. Mereka dirawat di Rumah Sakit Dustira Cimahi.
"Karena ada keluhan, meskipun dalam drajat keluhan ringan. Di antaranya (keluhan) paling banyak dari 17 orang ini demam, beberapa di antaranya mengeluh di pernafasannya, baik batuk maupun agak sesak," jelasnya.
Sementara sisanya, yakni sebanyak 1.245 orang diketahui tak merasakan keluhan apapun.
"Dan saat ini semuanya kita karantina di wilayah Pendidikan Secapa, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat di Bandung," beber Jubir.
Advertisement