Sukses

Top 3 News: Saat Tim Pemburu Koruptor Akan Dihidupkan Mahfud Md Kejar Djoko Tjandra

Top 3 News, Mahfud Md menyatakan segera menghidupkan kembali Tim Pemburu Koruptor guna membutu koruptor kelas kakap, salah satunya Djoko Tjandra.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, Tim Pemburu Koruptor (TPK) akan kembali aktif lagi untuk menangkap buronan kasus Bank Bali Djoko Tjandra.

Menko Polhukam Mahfud Md menyebut, tim tersebut terdiri dari Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Kemenkumham. Tugas utamanya adalah memburu para koruptor yang kabur ke luar negeri dan menyelematkan aset negara. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai, lolosnya Djoko Tjandra masuk ke Indonesia dengan cara memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 dan kelengahan aparat penegak hukum yang tengah mengawasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Selain berita Djoko Tjandra, kabar dicopotnya Rieke Diah Pitaloka sebagai Wakil Ketua Baleg DPR juga tak kalah mendapat sorotan. Pengganti Rieke adalah anggota Komisi III Nurdin.

Menurut Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto, alasan pencopotan Rieke bukan karena dianggap tidak mampu untuk mengawal RUU Omnibus Law dan RUU HIP. Keputusan pencopotan itu langsung datang dari DPP PDIP untuk memperkuat pasukan di DPR.

Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga terungkap, tipe virus yang berkembang di Indonesia mempunyai kesamaan dengan Wuhan.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 9 Juli 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Kejar Buronan Djoko Tjandra, Mahfud Md Hidupkan Lagi Tim Pemburu Koruptor

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyatakan segera menghidupkan kembali Tim Pemburu Koruptor (TPK). Tujuannya, guna membutu koruptor kelas kakap, salah satunya Djoko Tjandra.

"Ini mau kita aktifkan lagi TPK, pada saatnya akan memburu Djoko Tjandra," kata Menko Mahfud kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).

Menko Mahfud mengatakan, tim tersebut terdiri dari Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Kemenkumham. Dia menjelaskan tim gabungan ini sudah ada di era kepemimpinan Menko Polhukam dan memiliki Inpres.

"Tim Pemburu Koruptor, pernah ada inpresnya dulu, tapi kemudian inpres ini waktu itu berlaku satu tahun, belum diperpanjang lagi. Kita akan coba perpanjang," jelas Mahfud.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. PDIP Copot Rieke Diah Pitaloka dari Pimpinan Baleg DPR

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membenarkan Ketua Panitia Kerja (Panja) Penyusunan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Badan Legislasi, Rieke Diah Pitaloka, dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Baleg DPR.

"Benar," kata Anggota Baleg dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Namun, Hendrawan enggan menjelaskan alasan Fraksi PDIP mengganti Rieke Diah Pitaloka dari pimpinan Baleg.

"Ke pimpinan ya," ujar dia.

Selain itu, Hendrawan menyebut sudah ada pengganti posisi Rieke Diah Pitaloka sebagai pimpinan Baleg. Pengganti Rieke adalah anggota Komisi III Nurdin.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Menristek: Penelitian Terkini Ungkap Mayoritas Virus Corona di Indonesia Mirip di Wuhan

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan hasil terkini penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) virus Corona.

Hasilnya, tipe virus yang berkembang di Indonesia mempunyai kesamaan dengan Wuhan.

"Hasilnya dari 15 WGS yang telah dikirimkan, diketahui sebagian besar tipe virus yang berkembang di Indonesia, termasuk kelompok L yang mempunyai kesamaan dengan Wuhan, China, satu termasuk kelompok S yang sama dengan Covid-19 di Eropa, dan satu termasuk kelompok O atau jenis virus Covid-19 lainnya yang belum dikenali," ungkap Bambang, Rabu (8/7/2020).

Menurut dia, penelitian itu dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. WGS dapat menjadi dasar bagi peneliti untuk tetap berinovasi dalam menciptakan vaksin Covid-19 yang tepat, untuk kasus Corona di Indonesia.

 

Selengkapnya...