Liputan6.com, Jakarta - Penularan Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) Bandung, menjadi perhatian, termasuk oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia pun mengusulkan agar seluruh Prajurit TNI ditest massal.
"Pak Prabowo meminta ada test swap massal memang kepada seluruh Prajurit TNI, agar semuanya selalu siap sedia menjalankan tugas, apalagi saat ini TNI menjadi salah satu ujung tombak penanganan Covid-19 di lapangan," kata Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Jumat (10/7/2020).
Menurut dia, test swab ini sudah dilakukan. Namun, harus diperluas lagi.
Advertisement
"Beberapa kali sudah dilakukan dibeberapa unit dan kesatuan, beliau minta bisa dilakukan secara berkesinambungan dan lebih luas," jelas Dahnil.
Tes swab ini dinilainya sangat penting karena banyak Prajurit TNI yang bantu penanganan Covid-19 secara langsung.
"Karena prajurit TNI banyak turun terlibat langsung dalam penanganan Covid 19, termasuk yang di Wisma Atlet dan dibanyak tempat lainnya," pungkasnya.
Tidak Panik
Juru Bicara Percepatanan Penangaanan Covid-19, Achmad Yurianto, meminta agar masyarakat tidak khawatir dengan klaster penularan Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Bandung, Jawa Barat. Menurut Yurianto, Tim Gugus Tugas Nasional Covid-19 telah turun menyisir dan mengendalikan persebaran klaster baru tersebut.
"Dari kordinasi kami terakhir dan pengecekan dari klaster Secapa TNI AD, dari 1.262 kasus konfirmasi positif, 17 orang dirawat di rumah sakit, saat ini kondisi yang dirawat sudah membaik tidak ada lagi yang demam yang panas dan keluhan batuk minimal," kata Yurianto saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Yurianto melanjutkan, kepada mereka yang tidak menjalankan rawat inap, Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan karantina ketat di Kompleks Secapa TNI AD.
"Protokol karantina menggunakan standar internasional dari WHO, kami tidak mengijinkan ada orang dalam yang keluar, begitu juga sebaliknya," tegas Yurianto.
Dengan demikian, Yurianto meyakini, ledakan kasus di titik tersebut di Jawa Barat sudah tertangani dan masyarakat sekitar tidak perlu khawatir lagi.
"Kita harap masyarakat tidak panik, ini sudah tertangani, kita juga pantau ketat oleh Dinkes Jawa Barat, Dinkes Kota Bandung dan Dinas Kesehatan Kodam 3 Siliwangi, kita bisa kendalikannya dengan baik," Yurianto menandasi.
Advertisement