Liputan6.com, Jakarta Polisi hingga saat ini masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk mencari pelaku yang diduga membunuh editor Metro TV, Yodi Prabowo.
"Total ada 12 saksi yang sudah dimintai keterangan," kata Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir dalam keterangnanya, Sabtu (11/7/2020).
Fajrul tak menampik kabar karyawan Metro TV yang turut diperiksa dalam kasus dugaan pembunuhan ini. Dia menyebut dari 12 saksi yang diperiksa lima di antaranya rekan kerja dari korban yang tak lain adalah karyawan Metro TV.
Advertisement
"Iya (5 orang karyawan Metro TV)," ucap dia.
Polisi menemukan sejumlah luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono menjelaskan, ada luka tusuk pada bagian dada dan leher.
"(Penyebab kematiannya) luka di leher dan dada," kata dia dalam keteranganya, Sabtu, (11/7/2020).
Budi memaparkan, dari hasil autopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Polri Kramatjati, luka-luka yang ada di tubuh editor Metro TV Yodi Prabowo teridentifikasi dari serangan benda tajam.
Sebelumnya, Jasad Yodi Prabowo ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ditemukan 3 Anak yang Sedang Bermain Layangan
Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir menerangkan, jasad Yodi Prabowo pertama kali ditemukan tiga anak yang sedang bermain layang-layang di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan. Ketiganya lalu melaporkan kepada Ketua RT setempat.
Fajrul mengatakan, Ketua RT langsung menuju ke lokasi untuk memastikan ucapan dari bocah tersebut.
"Ternyata, benar ada jasad laki-laki yang tergeletak di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan. Ketua RT menghubungi Polsek Pesanggrahan," ucap dia.
Adapun ciri-cirinya saat ditemukan, mengenakan jaket hijau, celana panjang hitam dan mengenakan helm. Posisi jasad saat ditemukan telungkup.
Sebelumnya, President Director Metro TV Don Bosco Selamun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian karyawannya, Yodi Prabowo.
"Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku jika kematiannya disebabkan oleh pembunuhan, penganiayaan atau bentuk kekerasan lainnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Juli kemarin.
Advertisement