Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sriphastuti mengatakan, naiknya pasien positif Covid-19, harus menjadi pengingat untuk diri sendiri agar mematuhi protokol kesehatan.
Menurut dia, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan yang tinggi dan jangan hanya menuntut pemerintah.
Baca Juga
"Kalau istilah bapak Presiden itu gas dan rem, kapan kita harus gas dan kapan kita harus bisa membatasi diri. Artinya setiap orang harus bisa refleksi terhadap dirinya sendiri. Jadi tidak hanya menuntut orang lain, menuntut pemerintah, menuntut pihak lain untuk bertanggung jawab terhadap hal itu, tapi setiap individu mempunyai tanggung jawab yang sama," kata Brian dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Dia mengatakan, setiap orang memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini.
"Bapak presiden mengatakan bahwa prakondisi itu menjadi penting, di dalam prakondisi itu adalah sosial distancing yang masif, kemudian juga mengatakan perlunya mulai melibatkan tokoh-tokoh masyarakat supaya melakukan sosialisasi yang lebih masif, dan juga ada share value agar dunia usaha ikut bertanggung jawab," jelas Brian.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gotong Royong Selesaikan Masalah
"Penyiapan-penyiapan sektor usaha atau kegiatan sosial yang bisa dilakukan yang sudah waktunya harus dibuka harus ada penyesuaian," lanjut dia.
Jadi intinya, adalah bagaimana bergotong royong menyelesaikan masalah ini bersama, menyelesaikan masalah pandemi ini meski belum tahu kapan ini berakhir.
"Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan. Mengendalikan artinya sistem kesehatan kita mampu mengatasi masalah ini. Jika ada yang sakit mampu mengatasi, kemudian angka kematian menurun sampai kita menunggu situasi dimana vaksin ditemukan, obat yang spesifik ditemukan," pungkasnya.
Â
Advertisement