Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan ada delapan provinsi penting yang menjadi perhatian oleh pemerintah. Sebab, delapan provinsi ini memiliki jumlah kasus Covid-19 yang tinggi dan laju insidensinya tinggi.
"Pertama adalah Jawa Timur dengan kontribusi kasus dari awal sampai sekarang 16.658, DKI 14.517, Sulsel 6.973, Jateng 5.473, Jabar 5.077, Kalsel 4.146, Sumut 2.323, dan Papua 2.267," beber Wiku saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Dia melanjutkan, total 8 provinsi ini berkontribusi sampai dengan 74 persen dari seluruh kasus positif Covid-19 yang ada di Indonesia.
Advertisement
Untuk itu Wiku mengingatkan, perlu tindakan 3T (testing, tracing dan treatment) yang lebih masif lagi dengan harapan kontributor kasus ini akan bisa menurun.
"3T akan menjadi lebih baik dan kondisi Indonesia secara keseluruhan akan menjadi lebih baik pula," yakin Wiku.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peran Pimpinan Daerah
Wiku menambahkan, perlu peran aktif seluruh pimpinan daerah dan masyarakat untuk bersama-sama agar seluruh kondisi wilayah di Indonesia membaik.
"Zonasinya karena itu terkait dengan protokol kesehatan yang dijalankan secara disiplin," Wiku menyudahi.
Advertisement
Indonesia 10 Besar Positif COVID-19 di Asia
Sementara itu, masuknya Indonesia dalam 10 besar negara dengan kasus positif COVID-19 di Asia terbanyak harus menjadi alarm bagi pemerintah, perlunya evaluasi atas kebijakan penanganan pandemi selama ini.
"Kita harus berani mengevaluasi diri kita sendiri untuk mengetahui apa yang salah dari kebijakan kita selama ini," ujar Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam siaran persnya, Selasa (14/7).
Di samping itu, lanjut Rerie - sapaan akrab Lestari, perlunya kepedulian nasional yang kuat dari seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama keluar dari krisis di sektor kesehatan yang berdampak pada ekonomi akibat wabah Covid-19.
Melansir worldometers, Indonesia masuk dalam 10 besar kasus positif terbanyak di Asia. Tercatat, kasus positif yang dilaporkan negara-negara Asia sebanyak 2.973.219 kasus. Kasus kematian di Asia sebanyak 70.555 dan banyaknya kasus sembuh berjumlah 2.064.179 orang.
"Bangsa ini sedang menghadapi masalah besar di sektor kesehatan yang juga memukul sendi ekonomi. Perlu kesadaran kolektif warga negara, bagaimana agar sektor ekonomi tetap bisa bergerak namun wabah tertangani," kata Rerie.
Dia juga mengkritisi, bagaimana saat ini pergerakan orang yang bebas yang terkadang tidak mengikuti protokol kesehatan.
"Pelonggaran yang seyogyanya untuk memberikan ruang agar sektor ekonomi bergerak sayangnya banyak dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak terlalu penting. Bahkan, seolah pandemi telah terlalui, banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan," sambungnya.Â
Disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau selalu menjaga kebersihan di masa pandemi ini, menurutnya merupakan bagian dari penerapan kepedulian itu.
Tugas pemerintah sekarang lanjutnya, bagaimana membangkitkan kepedulian nasional dari anak bangsa untuk membantu pemulihan sektor ekonomi sekaligus percepatan pengendalian penyebaran Covid-19.
"Pola komunikasi humanis yang membangun simpati ini yang jarang tersentuh, karena setiap hari kita sibuk dengan update data dan statistik," ujarnya.