Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku masih berupaya menekan angka penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayahnya. Menurut dia, yang menjadi tugas berat saat ini adalah mengendalikan jumlah kasus positif dan angka kematian akibat Covid-19.
"Kita harus lihat ada upaya yang sudah sangat maksimal dari rumah sakit untuk beri layanan terbaik ke pasien Covid. Kita masih ada PR (pekerjaan rumah) bagaimana menurunkan kasus dan angka kematian," kata Khofifah usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, kasus positif corona di Jawa Timur mencapai 17.230 per Selasa 14 Juli 2020. Hal ini membuat Jatim menjadi daerah dengan kasus corona tertinggi di Indonesia.
Advertisement
Kendati begitu, Khofifah mengklaim angka kesembuhan di Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Indonesia selama enam hari berturut-turut. Bahkan, kata dia, jumlah pasien sembuh di Jatim hari ini lebih dari 500 orang.
"Hari ini, Insyaallah dari data yang saya update kemungkinan sampai 500-an (pasien Covid-19) yang sembuh. Semua pada posisi negatif dua kali," ujar dia.
Sebagai informasi, jumlah pasien sembuh di Jawa Timur hingga kini mencapai 6.961 orang. Sementara, jumlah pasien meninggal akibat virus corona yakni 1.247 orang. Total akumulasi ini berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 per Selasa, pukul 12.00 WIB
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Angka Kematian Tertinggi
Sebelumnya, Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebutkan, Surabaya masih menjadi kota dengan kasus positif, laju penyebaran, dan kematian yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
"Kemudian untuk di Jawa Timur data per 12 Juli, itu bila dilihat dari kabupaten/kota, angka tertinggi ada di Kota Surabaya dengan 7.538 kasus, kedua Kota Sidoarjo 2.280 kasus dan Kabupaten Gresik 1.154 kasus," katanya saat dialog di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Sedangkan untuk laju penularan per 100.000 penduduk, Kota Surabaya masih menjadi yang tertinggi mencapai mencapai 251.20 kasus. Kemudian diikuti Kabupaten Sidoarjo dengan 113.98 kasus dan Kota Mojokerto 100.76 kasus.
Tidak hanya itu, Dewi memaparkan, data wilayah dengan angka kematian tertinggi di Provinsi Jawa Timur juga masih ditempati oleh Kota Surabaya dengan angka 22.06 kasus per 100.000 penduduk.
Sedangkan untuk urutan kedua ditempati Kabupaten Sidoarjo 6.59 kasus dan Kabupaten Gresik 6.19.
Advertisement