Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan, rasuah adalah kejahatan kemanusiaan dunia. Sebab itu, perlu andil umat manusia untuk memenuhi keadilan yang seadil-adilnya.
"Saya memandang korupsi termasuk kejahatan kemanusiaan, sangat jelas, bukan hanya merugikan keuangan negara, ibarat kanker, korupsi juga sangat destruktif pada setiap aspek kehidupan umat manusia," tegas Firli dalam siaran pers terkait peringatan Hari Keadilan Internasional, Jumat (17/7/2020).
Firli menjelaskan, Hari Keadilan Internasional diperingati sejak 22 tahun lalu, tepatnya 17 Juli 1998. Menurutnya, negara-negara di dunia sepakat menandatangani Statuta Roma, salah satu traktat yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia guna mencari keadilan bagi kejahatan kemanusiaan, genosida, kejahatan perang, kejahatan agresi, termasuk korupsi.
Advertisement
"Korupsi dapat membuat sebuah negara gagal dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepada rakyatnya. Korupsi sangat cepat berurat akar ke dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia," tegas Firli.
Dia melihat, korupsi terbukti mampu beradaptasi, berevolusi hingga berinovasi dalam setiap situasi dan kondisi, sehingga kejahatan ini dapat dilakukan secara sistematik, terstruktur dengan dampak sistemik.
"Korupsi menghancurkan setiap tatatan kehidupan suatu bangsa, membawa ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan serta keterbelakangan rakyat dalam sebuah negara. Dan yang pasti, korupsi menjauhkan suatu bangsa bangsa di dunia dari kata kemakmuran," yakin dia.
Firli bertekad, KPK di bawah komandonya dapat menjalankan strategi pemberantasan korupsi, untuk mencegah sekaligus memberangus seluruh akarnya. Menurutnya, saat ini perilaku rasuah terlanjur menjalar pada setiap sendi serta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Hanya Seremoni
Firli juga menyebut, diperlikan pergeseran paradigma untuk melihat lebih dalam bahwa selain dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime), korupsi juga sangat jelas sebagai kejahatan kemanusiaan (crimes against humanity).
"Saya berharap Hari Keadilan Internasional jangan hanya menjadi seremoni tahunan semata. Melainkan menjadi sebuah esensi bagi masyarakat berperilaku adil dimulai dari diri sendiri, adil kepada keluarga, teman, sahabat, dan adil kepada orang lain," Firli menandasi.
Advertisement