Sukses

Kopaska Harus Siap Menghadapi Terorisme

Panglima Armada Kawasan Timur Laksama Muda TNI Argawa mengatakan, Komando Pasukan Katak AL mesti mampu menundukkan aksi teror yang terjadi di wilayah laut Indonesia.

Liputan6.com, Surabaya: Aksi teror tak cuma bisa terjadi di darat. Karena itu, Komando Pasukan Katak (Kopaska) harus mampu menjawab aksi teroris di laut melalui latihan khusus. Pendapat ini digulirkan Panglima Armada Kawasan Timur (Armatim) Laksamana Muda TNI Argawa dalam latihan Kopaska di wilayah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/10).

Teroris bisa jadi mengincar wilayah laut Indonesia. Apalagi, sebagian kawasan Indonesia terdiri dari lautan. Untuk mengamankan kawasan perairan Nusantara, Kopaska mengasah keterampilan khusus, seperti menjinakkan bahan peledak maupun strategi penyerangan di dasar laut. "Memang Kopaska gunanya untuk mengantisipasi, mendeteksi, dan menghancurkan sasaran-sasaran. Boleh dikatakan dia berfungsi sebagai intelijen tempur dan kontraintelijen tempur," kata Laksda Argawa.

Sekadar informasi, jalur laut sering menjadi jalanan yang relatif aman untuk menyalurkan senjata ke sejumlah daerah konflik. Ambil contoh, Kapal Alfred Nobel milik Australia yang bersandar di Maluku ketahuan membawa tiga pucuk senjata dan ratusan butir peluru [baca: Deplu Masih Menyelidiki Kapal Australia Bermuatan Senjata]. TNI AL juga menurunkan lima kapal untuk menjaga perairan Aceh. Pasalnya, diduga keras pihak asing menyuplai senjata buat kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka melalui jalur laut [baca: Lima Kapal TNI-AL Menjaga Perairan Aceh].(TNA/Benny Christian dan Bambang Ronggo)