Sukses

Polisi Benarkan Brigjen Pol Prasetijo Pernah Kawal Buron Djoko Tjandra ke Pontianak

Tidak hanya itu, Brigjen Pol Prasetijo pun berada di satu pesawat dengan Djoko Tjandra dalam perjalanan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono membenarkan mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan (Karo Korwas) PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo pernah berangkat bersama dengan Djoko Tjandra ke Pontianak.

Padahal, Djoko merupakan buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terkait pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.

"Iya, untuk pemeriksaan awal kita dapatkan sesuai surat izinnya memang demikian. Yang bersangkutan membuat surat izin sendiri menuju Pontianak," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020).

Tidak hanya itu, lanjut dia, Brigjen Pol Prasetijo pun berada di satu pesawat dengan Djoko Tjandra dalam perjalanan tersebut.

Penyidik terus mendalami seluruh temuan terkait kasus tersebut, termasuk berapa kali surat jalan untuk Djoko Tjandra diterbitkan.

"Informasi yang kita dapatkan yang bersangkutan langsung dalam satu pesawat dengan DPO dan ini yang masih kita ke depan akan laksanakan pendalaman. Karena memang sampai hari ini, kami sudah kroscek ke propam, dokkes, yang bersangkutan masih dalam perawatan di rumah sakit," jelas Awi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Masuk Indonesia Lewat Pontianak

Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (Maki), Boyamin Saiman menyebut, Brigjen Pol Prasetijo Utomo pernah mengawal Djoko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat menggunakan private jet atau jet pribadi.

Pengawalan ini dilakukan untuk memperlancar perjalanan Djoko Tjandra yang merupakan buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.

"Prasetijo Utomo dalam catatan yang pernah masuk ke saya juga pernah ikut ngawal ke Pontianak pakai private jet," kata Boyamin dalam diskusi virtual bertajuk 'Ironi Djoko Tjandra & Tim Pemburu Koruptor' pada Sabtu (18/7/2020).

Boyamin menduga, Djoko Tjandra masuk ke Indonesia menggunakan dua jalur. Pertama, dari Kuala Lumpur, Malaysia langsung ke Bandara Pontianak kemudian lanjut ke Halim Perdanakusuma. Kedua, melalui jalur tikus di Entikong.

"Artinya, dia masuk lewat jalan tikus Entikong, kemudian masuk lewat Bandara Pontianak, dari Pontianak ini ke Jakarta," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Tak Lama-Lama

Dari informasi yang dikantongi Boyamin, Djoko Tjandra keluar-masuk Indonesia berkali-kali selama menjadi buron. Baik menggunakan identitas sebagai Djoko Tjandra maupun sebagai Joe Chan.

Sementara saat melakukan perjalanan dari Pontianak ke Jakarta, Djoko Tjandra menggunakan maskapai penerbangan yang beragam. Buronan kasus korupsi sejak 2009 itu disebut pernah menggunakan maskapai Lion Air dan pesawat komersil lainnya.

"Jadi ini berulang-ulang, Djoko Tjandra ini tidak berlama-lama di Indonesia, hanya dua hari, tiga hari. Cepat-cepat balik lagi ke Kuala Lumpur. Urusi KTP sama Peninjauan Kembali (PK) selesai, dia balik lagi ke Kuala Lumpur. Urusi paspor dia balik lagi ke Kuala Lumpur," ucap Boyamin.

"Dulu sebelumnya urusi surat kuasa balik ke Kuala Lumpur lagi. Jadi enggak lama-lama di Indonesia. Dia apapun merasa dirinya buron jadi dia tidak nyaman. Jadi dia betul-betul mengendap-endap, bersembunyi," sambung dia.