Sukses

Istana Jelaskan Alasan Jokowi Bentuk Komite Penanganan Covid-19

Komite Penanganan Covid-19 sendiri diketuai oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan alasan Presiden Jokowi membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Menurut dia, Jokowi ingin permasalahan ekonomi akibat Covid-19 serta penyebaran virus corona dapat ditangani dengan baik.

"Belajar dari banyak negara yang terlalu heavy penanganan kesehatan, persoalan ekonominya jadi masalah sendiri," kata Pramono dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (21/7/2020).

Komite Penanganan Covid-19 sendiri diketuai oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Komite ini mengkoordinasikan kerja dua satgas yakni, Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipimpin Wamen BUMN I Budi Gunadi Sadikin.

Kemudian, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo. Satgas ini sebenarnya telah dibentuk awal virus corona masuk ke Indonesia, namun namanya Gugus Tugas.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Atasi Krisi Ekonomi

Pramono menegaskan bahwa dibentuknya komite tersebut bukan berarti pemerintah mengesampingkan persoalan kesehatan.

Adanya dua satgas ini agar krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi virus corona ditangani secara bersamaan.

"Presiden istilahnya mengatur rem dan gas agar pesoalan ekonomi bisa diselesaikan persoalan kesehatan bisa diselesaikan dengan tingkat kesembuhan makin baik maka ekonomi juga makin baik," jelasnya.

"Keseimbangan ini jadi penting maka itulah yang diatur presiden," sambung Pramono.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19