Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tinggal menghitung hari. Dalam momen ini, umat muslim yang memiliki rezeki dan sudah mampu disunahkan untuk berqurban atau menyembelih hewan qurban sebagai tanda syukur sekaligus melaksanakan perintah Allah SWT.
Meskipun saat ini Indonesia tengah dilanda bencana pandemi Covid-19, semangat berqurban tidak boleh surut. Justru di situasi inilah, manfaat qurban akan semakin terasa untuk mereka yang terdampak pandemi dan juga para garda terdepan Indonesia, para petugas medis dan relawan yang tengah berjuang merawat pasien dan melawan Covid-19.
Dalam mendukung semangat berqurban serentak di berbagai masjid seluruh Indonesia, PT. Bintang Toedjoe, melalui brand Bejo Sujamer, mengusung gerakan dengan tema “Merah Darahnya Putih Hatinya Ayo Ber-Qurban” pada Hari Raya Idul Adha 1441 H. Gerakan ini sejalan dengan kampanye besar perusahaan yang sedang berlangsung yakni “Merah Jahenya Putih Susunya Sehatkan Indonesia”.
Advertisement
Dalam semangat berqurban tahun ini, Bejo Sujamer menggandeng dua lembaga amil terbesar di Indonesia, yaitu Lembaga Ambil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (NU CARE-LAZISNU) dan Lembaga Amil Azis Zakat dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU).
“Ini merupakan agenda event ke-13 kami dalam merayakan hari besar Islam ini bersama dua lembaga amil terbesar di Indonesia, yaitu NU CARE-LAZISNU dan LAZISMU. Menggelar qurban dan menyebarkan semangat ber-qurban serentak di berbagai masjid seluruh Indonesia adalah cara kami untuk mendekatkan diri kepada konsumen Indonesia yang mayoritas adalah Muslim," Simon Jonatan, Presiden Direktur PT. Bintang Toedjoe.
Bejo Sujamer memberikan qurban masing-masing satu sapi limosin seberat 1 ton melalui NU CARE-LAZISNU dan LAZISMU. Selain itu, juga memberikan bantuan operasional masing-masing Rp 100 juta bagi PBNU dan PP Muhammadiyah. Perusahaan juga terus menggulirkan gerakan satu juta berbagi untuk mendukung semangat berqurban dengan menyerahkan APD dan SUPLEMEN HERBAL khusus Garda Depan Tenaga medis yang diwakili RS Islam dan Gugus Tugas Covid NU.
Simon Jonatan memastikan bahwa seluruh proses berqurban nantinya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.
"Sama halnya dengan Bejo Sujamer, yang kami pastikan perlindungan keamanan dan kualitas produknya karena seluruh proses produksi menggunakan bahan-bahan yang aman, halal dan berkualitas untuk dikonsumsi," tambah Simon.
Pada launching “Merah Darahnya Putih Hatinya Ayo Ber-Qurban” turut hadir melalui panggilan telekonference Zoom antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj.
Sementara di lokasi acara turut dihadiri oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu'ti, Ketua NU CARE – LAZISNU Achmad Sudrajat, Kepala RS Islam Jakarta Cempaka Putih dr. Metta Desvini Primadona Siregar, Sp KJ, Ketua Gugus Tugas COVID-19 PBNU Makky Zam Zami Manarul Hidayat, dan Direktur Marketing dan Sales Bintang Toedjoe Fanny Kurniati serta artis dan presenter Ramzi.
Kegiatan positif yang dilakukan oleh Bejo Sujamer ini semoga dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk hidupkan semangat ber-qurban, serta bahu membahu memberikan yang terbaik kepada sesama.
“Saya sungguh bangga menjadi bagian dari BEJO. Semangat dan gerakan berbagi yang selama ini ditunjukkan BEJO, terus menginspirasi saya untuk senantiasa membantu sesama. Apresiasi setinggi-tingginya bagi garda terdepan yang telah berjuang memutus rantai penyebaran COVID-19. Qurban ini kami serahkan bagi kalian,” ungkap Ramzi.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada BEJO Sujamer yang sudah menggandeng mengajak Muhammadiyah dan NU. Terima kasih atas kontribusinya disaat kondisi yang memprihatinkan ini. Kita berdoa agar kondisi saat ini segera pulih,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu'ti yang juga turut menghadiri.
“Saya kira ini menjadi sebuah catatan momentum untuk melakukan perubahan. Kami mendoakan agar pandemi ini segera berlalu,” ucap Ketua NU CARE – LAZISNU Achmad Sudrajat.
Melalui kegiatan ini, Bejo Sujamer ingin menyebarkan semangat ber-qurban, berbagi dan kepedulian kepada sesama. Karena pengorbanan paling tinggi dari berqurban adalah mengorbankan diri sendiri.
"Para Dokter dan Juru Rawat inilah salah satu contohnya. Sehingga kita wajib terus mendukung garda depan dan tenaga medis untuk selalu sehat dengan menjaga daya tahan tubuh," tambah Simon.
Ikuti akun Instagram @generasibejo atau gunakan tagar #AyoberQurban untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan Bejo Sujamer “Merah Darahnya Putih Hatinya Ayo Ber-Qurban”.
(*)