Sukses

Tak Lagi Tampil, Ini Kisah Perjalanan Dokter Reisa di Tim Komunikasi Covid-19

Terhitung mulai Selasa, 21 Juli kemarin, dokter Reisa tak lagi bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebulan terakhir wajah dokter Reisa Broto Asmoro kerap menghiasi layar kaca untuk mengedukasi publik terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Namun, terhitung mulai Selasa, 21 Juli kemarin, Runner Up Puteri Indonesia 2010 itu tak lagi bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Begitu pun dengan Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto yang kerap berdampingan dengan dokter Reisa saat memberikan informasi terkini terkait perkembangan kasus Corona di Indonesia.

Melalui akun Instagramnya hari ini, dokter Reisa mengungkap kebenaran dirinya bukan lagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid-19.

"Menjawab banyak pertanyaan yang muncul, memang mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian. Tetapi Insya Allah saya akan tetap meneruskan edukasi publik melalui platform yang berbeda. Akan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk semua Akan tetap tergabung dalam Komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata dokter Reisa dikutip dari Akun Instagramnya, Rabu (22/7/2020).

Ketidakikutsertaan dokter Reisa dan dokter Achmad Yurianto, seiring dibubarkannya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Nasional dan Daerah Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Aturan diteken Presiden Jokowi pada 20 Juli hari ini," seperti dilihat Liputan6.com pada salinan Perpres No.82 yang diterima, Senin, 20 Juli 2020 kemarin malam.

Sebagai pengganti keduanya, pemerintah menunjuk Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19.

Berikut ini sederet kisah perjalanan dokter Reisa saat awal bergabung dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19: 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

Diumumkan Jubir Presiden Lewat Twitter

Adalah Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman yang mengumumkan dr Reisa Broto Asmoro sebagai juru bicara baru percepatan penanganan COVID-19 lewat akun Twitternya.

"Ada dua jubir Covid-19 sekarang: Pak Dokter Yurianto dan Mbak Dokter Reisa: Ajak Masyarakat Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman lewat Twitter resminya, Selasa, 9 Juni 2020.

Komentar warganet pun bermunculan. Membalas twit Fadjroel, mereka mengaku sepakat dengan langkah pemerintah memilih Reisa sebagai juru bicara kedua, setelah Yurianto.

Seorang warganet mengaku kasihan dengan Yurianto yang tampak kelelahan saat konferensi pers, sehingga dengan adanya Reisa maka dapat menjadi penyegar saat mengumumkan tentang update COVID-19.

"Baguslah... saya kasian sekali lihat wajah Dr. Yurianto setiap konpers, sangat lelah sehingga kadang² kurang menarik untuk disimak. Beda sekali saat pertama kali dia tampil selaku jubir pemerintah bidang Corona," tulis akun @kapuyuak_24285

Banyak pula warganet yang setuju lantaran dokter Reisa terlihat cantik. Sebagian lagi, memberikan selamat pada Reisa untuk menjalankan tugas barunya.

"Jubir cantik satgas Corona nih... Smiling face with heart-shaped dr. Reisa Broto Asmoro," tulis akun Twitter @goodsinaga28

"Sekarang jadi mbak Reisa Broto Asmoro ya..Hmm. Kayak ada manis-manisnya~," tulis akun Twitter @Rindawan_

3 dari 5 halaman

Banyak Menerima Komentar Miring

Saat mulai bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dokter Reisa mengaku banyak menerima komenter miring terkait dirinya.

"Komentar nyinyir jarang sekali saya perhatikan, karena kalau kita lihat, semua hal itu pasti ada pro dan kontranya, kalau misalnya yang diberikan itu suatu kritikan yang membangun, tentu akan saya manfaatkan, saya terima dengan baik," ujar Reisa di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.

"Tapi, kalau hanya sekadar superficial atau orang-orang yang tidak mengenal dengan baik atau tahu situasinya, lebih baik kita ambil yang positifnya saja," dia melanjutkan.

Runner up Putri Indonesia 2010 itu bahkan mengaku tidak mengetahui bahwa penunjukan dirinya disebut-sebut mengikuti Miss Thailand 2008 yang menjadi asisten juru bicara penanganan Covid-19 di negaranya.

"Saya baru tahu malah, jadi enggak pernah ngikutin berita tentang pengangkatan Miss Thailand, jadi begitu banyak yang membandingkan saya baru tahu," kata Reisa seperti dikutip Antara.

4 dari 5 halaman

Alasan di Balik Penunjukkannya

Menurut dokter Reisa, penunjukan dirinya untuk bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dikarenakan latar belakang dirinya yang sering memberikan edukasi dan berbagi ilmu soal kesehatan kepada masyarakat luas.

Hal ini sejalan dengan kondisi saat ini di mana Indonesia memasuki adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan komunikasi yang lebih baik dan komprehensif kepada masyarakat.

"Karena visi dan misi yang sama ini, akhirnya saya diminta bergabung dengan tim komunikasi Gugus Tugas Covid-19, untuk mengedukasi masyarakat disiplin dengan protokol kesehatan," jelasnya.

Reisa mengaku saat diminta bergabung, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya agar dapat memberi komunikasi yang lebih baik dan komprehensif kepada publik terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masa pandemi. 

"Tentunya saya lihat dibutuhkan komunikasi publik yang lebih baik, sehingga bisa menjawab apa sih yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Reisa.

5 dari 5 halaman

Tak Lagi Jadi Bagian Gugus Tugas Covid-19

Kurang lebih sebulan lamanya dokter Reisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang benar dan tepat.

Tugasnya berakhir terhitung mulai Selasa, 21 Juli kemarin. Reisa tak sendiri, Selasa kemarin juga menjadi hari terakhir bagi Jubir Covid-19 dokter Achmad Yurianto.  

Runner up Putri Indonesia 2010 ini pun bahkan tak segan berbagi tips dan mengingatkan warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di masa adaptasi memasuki era baru atau new normal.

Meskipun tidak rutin tampil lagi di layar kaca, Reisa mengatakan dirinya tetap akan mengedukasi publik mengenai Covid-19 lewat medium yang berbeda.

"Mari tetap semangat menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru. Ingat, pandemi masih ada dan kita harus lebih waspada lagi," ujarnya.

Reisa menuturkan dirinya banyak mendapatkan pengalaman berharga semenjak bergabung dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang sekarang telah berganti nama menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

"Sejak bergabung dengan Gugus Tugas banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Apalagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi. Terima kasih atas kesempatan dan kerja sama seluruh tim. Senang sekali karena sudah seperti keluarga besar sendiri," ucapnya.Â