Sukses

Dahlan Iskan Tawarkan Diri Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 dari China

Dahlan Iskan dengan yakin menawarkan diri menjadi relawan karena tahu bila uji klinis vaksin covid-19 yang akan dilakukan aman.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan mengaku siap menjadi relawan uji coba vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Hal ini ia sampaikan kemarin dalam diskusi daring, Rabu malam (22/7).

"Seandainya saya memenuhi syarat, saya mau diuji coba. Saya mau dipakai uji coba karena untuk kepentingan publik yang lebih besar agar segera ditemukan vaksin untuk vaksinasi orang yang belum terkena Covid-19," kata Dahlan.

Ia dengan yakin menawarkan diri menjadi relawan karena tahu bila uji klinis yang akan dilakukan aman. Aman yang ia maksud adalah tidak menimbulkan efek samping karena pada uji coba tahap pertama tidak ada efek samping. Pada tahap kedua uji klinis vaksin covid-19 tersebut pun kata Dahlan, sudah teruji efektivitasnya.

Mantan direktur utama PLN ini sangat mendukung hadirnya vaksin dari negara asal virus Corona ini. Ia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak akan mengeluarkan izin internasional kepada negara-negara yang menolak dilakukan uji coba vaksin. "Kalau tidak ikut, kita tidak dapat hak produksi dan harus impor. Itupun kalau cocok karena belum pernah uji coba disini," kata dia.

Menurutnya, bila uji klinis tahap ketiga di Indonesia ini berjalan lancar, maka impor vaksin Covid-19 bisa ditekan karena akan ada hak produksi vaksin secara massal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Banyak yang Mau Jadi Relawan

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, memang sudah banyak orang yang mendukung penelitian vaksin ini. Bahkan banyak pula yang berminat menjadi relawan, termasuk para pejabat seperti Dahlan Iskan.

"Jadi bukan hanya para tenaga medis saja yang menjadi relawan, orang-orang penting negara ini juga ikut menawarkan diri menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19," kata Kusnandi pada keterangan resminya yang diterima merdeka.com, Kamis (23/7/2020).

“Dari luar, teman-teman saya yaitu dokter-dokter ingin ikut (jadi relawan). Direktur bank ingin ikut, pejabat juga mau ikut. Tidak bohong saya," imbuh dia,

Untuk jumlah pasti orang-orang yang berminat, Kusnandi mengaku tidak tahu. Namun ia mengatakan bahwa sudah banyak yang mengabarinya untuk menjadi relawan uji coba vaksin dari China ini.

"Saya tidak tahu jumlahnya (relawan yang berminat), tapi sudah pada telepon saya ingin ikut, tapi kan kita belum mulai. Begitu ada izin dari Komite Etik, barulah kita bisa tahu. Tapi yang berminat sudah banyak,” kata Kusnandi menegaskan.

Intinya, kata Kusnandi, para relawan yang menjadi subjek uji klinis tahap ketiga vaksin ini harus dalam keadaan sehat. Akan ada pemeriksaan data diri yang detail sebelum relawan itu disuntikkan vaksin. Hal ini untuk memastikan para relawan dalam kondisi yang fit, tidak sedang terinfeksi virus apalagi ternyata sudah terinfeksi Covid-19.

"Kemudian juga ada pemeriksaan yang dilakukan sebelum diuji klinis. Dipastikan tidak menderita sakit apalagi terinfeksi Covid-19. Kemudian apabila dalam perjalanan (saat diuji klinis) relawan sakit, maka akan di-cover oleh asuransi. Rumah sakitnya terbuka di sekitar Kota Bandung," tuturnya.

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com