Sukses

Polisi Buru Penabrak PPSU di Kelapa Gading

Rachmat mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pihaknya kesulitan mencari penabrak PPSU.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memburu pengendara sepeda motor yang menabrak Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) hingga meninggal dunia. Kasus tabrak lari terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara Kamis 23 Juli 2020.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, tiga orang yang mengetahui kecelakaan telah dimintai keterangan. Selain itu, pihaknya memeriksa kamera pengawas untuk mengindentifikasi nomor polisi (nopol) penabrak.

Rachmat menyebut, ada tiga unit rekaman CCTV dari halte Transjakarta Yos Sudarso yang disita. Namun, hingga saat ini belum memperoleh titik terang.

"Ada tiga orang petugas PPSU sudah kami periksa. Tapi dari keterangan yang berikan, tidak ada satupun yang melihat nomor polisi penabrak," kata dia, Jumat (24/7/2020).

Rachmat mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pihaknya kesulitan mencari pelaku. Saat kejadian, arus lalu lintas cenderung sepi. Ditambah lagi, minimnya kamera pengawas yang menyorot ke lokasi kejadian.

"Sepanjang jalan tidak ada gedung. Jadi kami agak kesulitan cari CCTV. Dari tiga yang kami sita saja, hanya satu yang mengarah ke jalan. Itu pun tidak menyorot ke TKP," ucap dia.

Rachmat menjelaskan, saat kejadian, PPSU bernama Taka sedang menyapu di sisi kiri jalan persis dekat Halte Busway Yos Sudarso Kodamar. Sementara pelaku yang mengendarai sepeda motor melaju dari arah Tanjung Priok. Ketika itu, langsung menyerempet korban.

"Usai menabrak korban, pelaku kabur ke arah Cempaka Putih," ujar Rachmat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Anies Sebut Pelaku Tabrak Lari Personel PPSU Jakarta Utara sebagai Pengecut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan geram terhadap pelaku tabrak lari yang menewaskan Taka, personel Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Jakarta Utara.

Melalui akun instagram @aniesbaswedan, ia menyebut pelaku tabrak lari itu sebagai pengecut. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menyindir pelaku yang menurutnya tak berani bertanggung jawab.

Kutipan Anies yang dituangkan dalam Instagram dan ditandai dengan tanda pagar #ABW merupakan unggahan yang diketik langsung oleh Sang Gubernur.

Berikut isi unggahan Anies:

Hai kau Pengecut...!!

Dari persembunyianmu, kau buka berita-berita online.

Carilah berita soal petugas PPSU Jakarta.

Lalu...

Lihatlah wajah Cantika, bayi 3 bulan, ia kini yatim...

Lihatlah wajah anak Melati, ia kini yatim

Lihatlah wajah istrinya, ia kini janda

Mereka adalah istri dan anak dari petugas kebersihan yang kau hajar dengan motormu tadi pagi. Dia terkapar, tak lagi bernyawa. Dan kau ngacir... lari!!

Bukan cuma lepas tanggung jawab, kau menghina diri sendiri. Menghinakan Ibumu, orang tuamu. Seakan ibumu, ayahmu tidak pernah mendidikmu soal tanggung jawab.

Kau pergi tanpa jejak. Jangankan mengurus ke rumah sakit, ikut berhentipun tidak. Kau tinggalkan ia terkapar di jalanan, kau pikir yang kau tabrak itu gelondongan kayu!??

Ketahuilah, dia manusia, namanya Taka. Umurnya 43 tahun. Dia adalah ayah, dia suami. Dia pekerja keras. Dia berjuang untuk keluarganya. Tiap pagi, jam 3 dini hari dia berangkat dari rumah. Dia membersihkan jalanan disaat mayoritas masih terlelap.

Sejak pagi air mata istri dan anaknya mengalir tanpa batas. Bayi umur 3 bulan ini digendong dan ditatap sendu oleh ibunya. Bayi itu terus menerus senyum, tidak ada suara tangis darinya; seakan menghibur ibunya yang sedang runtuh perasaannya, menghibur kakaknya yang sedang duka tak terbatas. Bayi itu dinamai ayahnya: Cahaya Cantika. Bayi itu kelak hanya bisa lihat foto ayahnya.

Keluarga amat sederhana itu siang tadi pulang ke Indramayu, membawa pulang jenazah suami dan ayahnya. Ratusan petugas PPSU ikut melepas. Bayi Cantika digendong ibunya, duduk di kursi depan. Saat sirene berbunyi, kendaraan bergerak, dan suasana haru memuncak. Taka diantar pulang ke kampung halaman untuk selamanya...

Hai Kau penabrak lari... Datangi kami, laporkan diri. Ambil tanggung-jawab. Mintalah maaf dari keluarganya dan ampun dariNya. Lalu, hadapi hukum dan pengadilan di tanah ini. Semoga itu bisa meringankan bebanmu.

Tapi kalau Kau terus sembunyi. Ingat, Kau mungkin bisa melarikan diri dari tanggung-jawab di dunia, tapi ingat kau tidak akan bisa lepas dari tanggung-jawab dihadapan Allah Sang Maha Menghakim, Al Hakam. Jangan harap kau bisa ngacir dari pengadilanNya.

Buat kita semua, doakan Taka. Doakan keluarganya. Almarhum Taka ditinggikan derajatnya di sisi Allah, dimuliakan tempatnya, dan dilipatgandakan hitungan pahala atas setiap amalnya.

#ABW