Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih kesulitan mengungkap identitas pelaku pembongkaran makam di TPU Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hal ini dikarenakan minimnya keterangan saksi dan barang bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Kendalanya yang pertama saksi, kedua TKP barang buktinya sangat minim sekali," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan kepada awak media, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga
Saat ini polisi masih mendalami keterangan para saksi beserta barang bukti yang sudah diperoleh. Polisi juga mendapat petunjuk baru berdasarkan pelacakan K9 atau anjing pelacak yang diturunkan ke lokasi makam yang dibongkar.
Advertisement
"Ini kita jadikan satu rangkaian sehingga bisa mengarah kepada pelaku. Dan ini sedang diolah oleh Kasat Reskrim yang sekarang sedang memimpin Tim Cobra untuk mengejar pelaku," ujar Hendra.
Ia juga mengaku ada beberapa temuan baru yang kemungkinan mengarah kepada pelaku. Namun Hendra masih enggan menyampaikan temuan yang dimaksud.
"Ada memang temuan-temuan saya tidak bisa sampaikan di sini, yang mungkin bisa dikatakan mengarah kepada pelaku. Tapi ini harus terus didalami," ungkapnya.
Meski ada sejumlah nama yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ini, namun polisi masih belum bisa menyimpulkan kebenaran dugaan tersebut.
"Identitas (pelaku) belum kita pegang, ini masih ada si A, si B, si C, masih kita pertajam yang mana nih. Bisa jadi juga di luar itu, karena barang bukti dan keterangan saksi ini masih sangat minim, sehingga harus kita rangkai terus. Doakan semoga cepat terungkap," tandasnya.
Hingga saat ini lokasi kejadian di sekitar makam masih dipasangi garis polisi. Warga sekitar dilarang mendekat agar tak mengganggu proses penyelidikan.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dugaan Pesugihan
Sebelumnya, warga dihebohkan dengan kejadian pembongkaran makam di TPU Desa Karang Bahagia, Bekasi oleh orang tak dikenal. Sedikitnya ada dua makam warga yang dibongkar oleh pelaku dalam kurun waktu satu minggu.
Makam pertama yang diincar pelaku adalah makam seorang nenek yang sudah dikubur selama dua tahun di TPU tersebut. Selang seminggu, pelaku kembali membongkar makam dan mencuri jenazah pemuda berinisial T yang meninggal dunia tiga bulan lalu akibat sakit.
Warga menduga kejadian tak biasa ini ada hubungannya dengan ritual pesugihan yang sering digunakan orang untuk tujuan tertentu.
"Biasanya kalau bongkar makam begini kemungkinan pesugihan," ujar Satria, salah satu kerabat korban yang makamnya dibongkar.
Sedikitnya sudah ada 9 orang saksi yang diperiksa polisi, termasuk pihak keluarga dan tukang gali kubur di TPU Padurenan. Sejumlah barang bukti yang ditemukan di antaranya balok penutup jenazah, rambut yang diduga milik jenazah, tulang, rahang gigi, dan tali pocong.
Â
Advertisement