Liputan6.com, Jakarta - Orangtua editor Metro TV Yodi Prabowo meragukan penyebab kematian anaknya karena bunuh diri. Pernyataan tersebut pun direspons Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Tubagus mengatakan, tim gabungan Polda Metro Jaya memaparkan secara detail hasil investigasi selama dua minggu kepada perwakilan keluarga sebelum mengumumkan ke publik. Saat itu, dijelaskan kesimpulan mengenai kematian Yodi Prabowo.
"Bapak ibunya sudah saya undang, kami jelaskan hasil penyelidikan mengarah ke bunuh diri," kata dia saat dihubungi, Minggu (26/7/2020).
Advertisement
Menurut Tubagus, pihak keluarga merasa tak puas. Kemudian, berupaya meyakinkan penyidik bahwa Yodi Prabowo bukan tewas karena bunuh diri. Namun, bukti yang diberikan oleh pihak keluarga kurang masuk akal.
"Informasinya dari orang pinter. Saya tidak percaya yang seperti itu. Kalau keterangan dari dukun bagaimana kami menindaklanjutinya," ujar dia.
Tubagus mengatakan, pihaknya bersedia membuka kembali lembar penyelidikan dalam kasus kematian Yodi Prabowo dengan syarat ada bukti yang mengarah ke dugaan selain bunuh diri. Bukti itupun harus bisa diterima oleh akal sehat.
"Informasinya harus mendasar, logis bukan dari orang kesurupan," ucap dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Orangtua kecewa kesimpulan bunuh diri
Sebelumnya, ayah Yodi Prabowo, Suwandi mengungkapkan kekecewaan atas hasil penyelidikan pihak kepolisian. Dia mengaku tak percaya.
"Saya terus terang sebagai orangtua kecewa dsengan kesimpulan itu karena tidak mungkin anak saya melakukan itu," ujar dia.
Suwandi juga tak sependapat anaknya disebut mengalami depresi. Dia menyangkal dengan keseharian Yodi Prabowo sebelum ditemukan tewas. Menurut dia, tak menunjukkan gelagat yang aneh.
"Tadi dikatakan anak saya itu depresi, saya kira dari hasil labfor, rumah sakit. Tapi di hari-harinya itu dia enggak memperlihatkan sikap depresi, bahkan dia masih berangkat bekerja," ujar dia.
"Kalau orang depresi menurut saya itu dia paling tidak dia tidak bisa kerja, dia tidak punya harapan. Ini tidak, dia punya harapan hari-harinya," tandas Suwandi.
Â
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.
Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.