Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Cyrus Network menyatakan, satu dari tiga penduduk Indonesia atau tepatnya 37,6% pernah mendengar atau mengetahui tentang program Kartu Prakerja. Dari jumlah itu, 72% yakin terhadap manfaat kartu Prakerja.
Pengamat Kebijakan Publik, Riswanda yang dilibatkan sebagai tim ahli dalam penelitian ini menjelaskan, keputusan pemerintah melucurkan Kartu Prakerja juga dianggap tepat oleh sebagian besar masyarakat. Sekitar 69% menganggap keberadaan kartu pra kerja pada masa pandemi ini sudah tepat ( 42,5 % yakin, 27% sangat yakin).
Baca Juga
"Sebab masyarakat mulai sadar bahwa peningkatan skill dan keterampilan tenaga kerja untuk menyongsong lapangan kerja baru yang mungkin tercipta pada masa pasca-pandemi sangat penting. Sebanyak 83% responden menganggap peningkatan skill selama masa wabah ini perlu dilakukan (51,4 % sangat penting, 32,2 % penting)," ucap Riswanda dalam Diskusi Virtual Cyrus Network, Senin (27/7/2020).
Advertisement
Pelatihan-pelatihan skil yang paling diminati oleh responden adalah pelatihan-pelatihan yang menunjuang kemandirian agar bisa membuka usaha sendiri.
Jika Responden diberi kesempatan memilih lebih dari satu pelatihan yang ingin diambil, tampak bahwa pelatihan yang menjadi favorit responden adalah soal kewirausahaan (42,2%), pelatihan keuangan (37,6%), pelatihan pertanian dan perikanan (25,1%), dan pelatihan memasak dan membuat kue (14,6%).
Pelatihan-pelatihan skill yang berujung pada memandirian berusaha ini jauh lebih diminati dibandingkan keterampilan-keterampilan yang lebih canggih seperti programmer computer (5,4%) atau IT dan analytic (3,7%).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pendaftar Terus Meningkat
Sementara itu, meskipun sempat menuai polemik soal kementerian mana yang harusnya ditunjuk presiden, namun masyarakat sebenarnya menganggap penunjukan Kemenko Perekonomian menjalankan program kartu Prakerja sudah tepat, 63 % responden menyatakan hal itu.
Sebanyak 60% responden (40,2% yakin, 20,7 % sangat yakin) bahwa program ini akan berhasil mengingat animo pendaftaran kartu Prakerja setiap gelombangnya semakin meningkat.
Menurut Riswanda, ada beberapa catatan yang menjadi temuan survei ini untuk perbaikan pelaksanaan Kartu-Prakerja ke depan.
"Dari sisi kemudahan akses pendaftaran terhadap Kartu Prakerja sepertinya masih harus ditingkatkan lagi. Sejauh ini 51% responden menganggap proses pendaftaran kartu Prakerja itu tidak mudah. Selain itu, separuh responden yang mengetahui program ini (49%) juga menganggap informasi soal siapa saja penerima kartu prakerja tidak terbuka, "ujar Riswanda.
Survei ini dilaksanakan oleh Cyrus Network pada tanggal 16-20 Juli 2020, secara tatap muka. Survei ini mencuplik responden sebanyak 1230 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Margin of error survei ini adalah sebesar +/- 2,85%.
Advertisement