Sukses

Wali Kota Airin Izinkan Masjid di Tangerang Selatan Gelar Salat Idul Adha

Airin meminta masjid dan musala di Tangerang Selatan yang menggelar salat jemaah Idul Adha agar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengizinkan warganya menggelar salat Idul Adha berjemaah di masjid dan musala di wilayahnya.

Keputusan itu dia sampaikan usai menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) bersama Dandim, Kapolres, Kajari, Kementerian Agama, dan unsur pimpinan daerah di Kota Tangerang Selatan.

"Dari hasil rapat Forkompimda dan ada beberapa catatan, bahwa hampir 600 masjid akan melaksanakan salat Idul Adha berjemaah di masjid-masjid," kata Airin di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Senin (27/7/2020).

Dia menekankan agar pelaksanaan Salat Idul Adha dilakukan dengan menjaga jarak, menjaga daya tampung masjid, menggelar salat jemaah di musala jika masjid tak menampung kapasitas.

"Bahkan musala juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan salat Idul Adha, karenaka n kapasitas dari masjid itu kan ada jaga jarak dan yang lainnya. Terus yang keduanya banyak saran dan masukan dari Forkompinda dan ini akan ditindaklanjuti," kata dia.

Namun begitu, Airin mengimbau masyarakat Tangsel untuk tidak menggelar takbir keliling.

"Pertama memastikan bahwa untuk takbir keliling pada malam Idul Adha tidak diperbolehkan. Dan sudah diminta Kemenag dan MUI agar melakukan sosialisasi ini. Yang keduanya pada saat pelaksanaan hari H lebaran haji, jemaah yang salat wajib mengikuti protokol kesehatan Covid-19," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Imbauan Pembagian Daging Kurban

Sementara, untuk pembagian daging kurban usai pelaksanaan Salat Id, dia meminta pengurus masjid atau lingkungan yang menyalurkan langsung ke masyarakat. Sehingga tidak ada antrean atau perkumpulan masyarakat untuk mendapat jatah daging kurban.

"Harus sosialisasi dari sekarang, kalaupun pemberian daging hewan kurban itu dilakukan door to door, tidak ada orang yang datang berkerumun dan bergerombol," jelas dia.

Lanjut Airin, sosialisasi pembagian daging kurban yang diberikan kepada warga harus benar-benar diterima dengan baik. Jangan sampai warga berkerumun dan mengacuhkan protokol kesehatan Covid-19.

"Terus pada saat melakukan sosialisasi memastikan masyarakat memahami bahwa untuk pembagian itu akan dilakukan ke rumah masing-masing atau seperti apa. Intinya menghindari kerumunan dan lain-lain," tegasnya.

Dengan dimulainya sosialisasi dari sekarang, Airin berharap tidak ada kericuhan atau kerusuhan warga berebut daging kurban.

"Tapi ada masukan yang baik dari Dandim, antisipasi, karena kondisi seperti ini. Terus misalnya ada plastik dan yang lainnya ternyata mereka tidak terdata dan tiba-tiba ada orang yang mengambil. Khawatir ada kerusuhan itu harus segera diantisipasi. Jangan sampai terjadi hal seperti itu," terang Airin.

 

Reporter: Kirom/Merdeka.com