Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 saat ini sangat berpengaruh buruk diseluruh sektor, terutama sektor perekonomian. Kondisi itu mendorong Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika untuk melakukan pemulihan ekonomi, khususnya yang selama ini bergelut di sektor UMKM.
Baca Juga
"Geliat UMKM di kita, selama ini menunjukan tren yang sangat positif. Ini yang harus terus kita dorong, karena secara tidak langsung turut membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ujar Anne dalam kegiatan pelatihan UMKM di aula Janaka, Sekretariat Pemerintah kabupaten Purwakarta, Kamis (23/7).
Advertisement
Berdasarkan data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Purwakarta, ada lebih dari 8.000 pelaku UMKM di Purwakarta. Mereka tersebar di hampir seluruh desa di 17 kecamatan, yang mayoritas, UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman.
Menurut Anne, dalam hal ini, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk kembali mendorong mereka untuk kembali bangkit, salah satunya membantu dalam hal pemasaran. Saat ini, sebagian produk UMKM yang dihasilkan para pelaku usaha di wilayannya sudah merambah galeri ataupun outlet oleh-oleh.
Anne berpesan, para pelaku UMKM harus lebih memperhatikan produknya, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, ada tiga hal yang harus diperhatikan para pelaku UMKM, yaitu terkait kualitas produk, kuantitas produksi, dan pengemasan.
Saat ini pihaknya mendapat tawaran kerjasama dari perusahaan minimarket. Yakni, PT Indomarco Prismatama. Perusahaan tersebut, saat ini turut mendukung sektor UMKM di Purwakarta, yaitu dengan melakukan pelatihan para pelaku UMKM.
"Sinergitas ini sejalan dengan visi misi bupati untuk mendorong UMKM yang selama ini menjadi urat nadinya perekonomian masyarakat Purwakarta," jelasnya.
Dengan pelatihan dan kerja sama ini, dia berharap, produk UMKM masyarakatnya bisa masuk dan dipasarkan di minimarket yang ada dibawah naungan perusahaan tersebut, misalnya, Indomaret.
"Dengan pelatihan ini, kami berharap para pelaku UMKM bisa lebih meningkatkan kualitasnya, baik itu dari segi produknya maupun kemasannya. Sehingga, bisa membuka peluang terhadap produk-produk UMKM ini untuk dipasarkan di store-nya Indomaret, baik yang di luar daerah atau di Purwakarta sendiri," tambah Anne.
Untuk diketahui, pelatihan ini diikuti sekitar 75 pelaku UMKM, karena memang tempatnya terbatas. Namun, tidak menutup kemungkinan, untuk kedepannya akan dibuka kembali pelatihan lainnya, mengingat ada lebih dari 8.000 pelaku UMKM yang terdata di Diskoperindag.
Micro Economic Project Executive, PT Indomarco Prismatama, Purwanto Wahyudi menambahkan, pelatihan ini menjadi salah satu tanggung jawab dari Indomaret. Karena, perusahaannya punya komitmen bagaimana membantu para pelaku UMKM untuk lebih meningkat lagi produknya.
"Pelatihan ini, tujuannya untuk membantu menaikan kelas. Harapannya, nanti mereka bisa menghasilkan suatu produk yang hasilnya betul-betul sudah bagus. Supaya, kedepan tidak hanya dijual di Indomaret, tetapi juga bisa dijual di tempat lain," ujarnya.
(*)