Sukses

Istana Imbau Masyarakat Lakukan Tes Kesehatan Sebelum Mudik Idul Adha

Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan mudik di Hari Raya Idul Adha agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan mudik di Hari Raya Idul Adha agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut juga bertujuan untuk terhindar dari penularan Covid-19.

"Sebelum melakukan perjalanan, diimbau untuk melakukan tes kesehatan serta memastikan kondisi fisik dalam keadaan yang fit. Jangan memaksakan untuk mudik, jika kondisi badan dalam keadaan yang kurang sehat," kata Angkie dalam pesan singkat, Jumat, 31 Juli 2020.

Dia menjelaskan masyarakat harus selalu membawa masker, sarung tangan hingga hand sanitizer selama perjalanan.

Tidak hanya itu untuk melakuka pemotongan hewan kurban juga harus menerapkan aturan dari kementerian agama, fatwa MUI.

"Aturan-aturan ini bersifat saling melengkapi untuk memastikan keamanan masyrakat dalam beribadah serta tertib dalam menjalankan protokol kesehatan selama beribadah," kata Angkie.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Diimbau Tak Mudik

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menyampaikan, budaya mudik masyarakat Indonesia memang pada dasarnya sudah mendarah daging. Meski begitu, perlu bijaksana saat berencana merayakan Idul Adha 1441 Hijriah di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 di kampung halaman.

"Lima provinsi penyumbang kasus terbesar (Covid-19) DKI Jakarta 557, Jawa Timur 359, Jawa Tengah 313, Sumatera Utara 241, Sulawesi Selatan 128. Ini daerah yang kebetulan menjadi daerah tujuan mudik," tutur Wiku di Graha BNPB, Kamis (30/7/2020).

Wiku mengatakan, paparan data tersebut merupakan jumlah kasus per hari. Sebab itu, penyebaran Covid-19 masih sangat perlu menjadi perhatian masyarakat.

"Dalam rangka perayaan Idul Adha terutana yang akan melakukan mudik, mohon dipertimbangkan dan dihindari apabila tidak terlalu perlu. Karena penyumbang terbesar juga daerah tujuan dan asal mudik," jelas Wiku.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka