Sukses

Puncak Arus Balik Idul Adha, Kepadatan Kendaraan Diprediksi Naik 33,6%

Jelang puncak arus balik Libur Idul Adha 1441 H, PT Jasa Marga mencatat akan ada kenaikan kepadatan lalu lintas sebanyak 33,6% dari kondisi normal.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang puncak arus balik Libur Idul Adha 1441 H, PT Jasa Marga mencatat akan ada kenaikan kepadatan lalu lintas sebanyak 33,6% dari kondisi normal.

"Kami memprediksi puncak arus balik menuju Jakarta dalam rangka libur panjang Hari Raya Idul Adha 1441 H terjadi Minggu (02/08)," tulis Pratomo Bimawan Putra, Head of Operation Management & Maintenance Group Jasa Marga, lewat keteran pers diterima, Minggu (2/8/2020).

Pratomo menjelaskan, perhitungan dari prediksi jumlah kendaraan menuju Jakarta selama dua hari, atau pada H+1 s.d H+2 Idul Adha 1441 H (1-2 Agustus 2020) adalah sebanyak 372.692 kendaraan, naik 33,6% jika dibandingkan dengan lalu lintas (lalin) normal.

"Angka tersebut merupakan angka kumulatif lalu lintas yang meninggalkan Jakarta di beberapa Gerbang Tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan) serta GT Cikampek Utama & GT Kalihurip Utama (arah Timur)," jelas dia.

Dia melanjutkan, seluruh gerbang tol tersebut, mendistribusi lalu lintas mayoritas dari arah Timur mencapai 56,3%. Sementara itu untuk dari arah Barat sebesar 21,7% dan dari arah Selatan sebesar 22,0%.

Demi mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi, Pratomo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi bersama dengan Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan serta pihak Kepolisian.

"Ada dua catatan khusus sebagai tindak lanjut dari evaluasi puncak arus mudik Idul Adha pada  Kamis lalu," terang dia.

 

2 dari 2 halaman

Dukung Penuh Kemenhub

Pertama, Jasa Marga mendukung penuh Kementerian Perhubungan dan pihak Kepolisian untuk mengalihkan kendaraan sumbu tiga ke atas agar tidak masuk jalan tol untuk menghindari banyaknya gangguan lalu lintas sebagaimana terjadi Kamis lalu.

Kedua, menindaklanjuti arahan dari Bina Marga dan BPJT, Jasa Marga memastikan proyek pekerjaan di jalan tol yang berpotensi mengganggu lajur dihentikan sementara, termasuk pekerjaan mobilisasi peralatan.

"Kami juga mempersiapkan petugas dan prasarana untuk mendukung upaya mencairkan lalu lintas di lokasi-lokasi rawan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, termasuk untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas," dia menandasi.