Liputan6.com, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan anggaran Rp 5 triliun untuk penanggulangan banjir. Anggaran ini akan digunakan untuk pemeliharaan dan pengadaan pompa.
Sekretaris Dinas SDA, Dudi Gardesi merinci, pemeliharaan yang dimaksud adalah pemeliharaan drainase. Sementara, pengadaan adalah pengadaan pompa-pompa mobile sebagai cadangan jika terjadi luapan debet air saat musim hujan nanti.
"Totalnya 5 koma (Rp 5, triliun) lah. Tapi itu dibagi beberapa sub kegiatan, ada pembebasan lahan, ada pembangunan, ada pemeliharaan, ada vertical drainase," ujar Dudi kepada Merdeka, Selasa (3/8/2020).
Advertisement
Namun, Dudi mengaku tidak mengetahui detil nilai tiap kegiatan penannggulangan banjir Jakarta yang akan dikerjakan.
Menurut dia, pengajuan anggaran dilakukan agar tidak mepet musim penghujan. Pemprov DKI berharap, lanjut dia, pengadaan sudah dilakukan pada 2020 ini.Â
"Ya kita inisiasi mulai dari sekarang juga, dari proses lelangnya, proses perencanaannya, segala macam. Kita inginnya dipercepat di 2020 ini sudah ada eksekusi," ucap Dudi soal dana untuk banjir Jakarta.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dari Dana Pinjaman
Usulan dana tersebut diajukan setelah Pemprov DKI mendapat suntikan dana berupa pinjaman dari Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero. Pemprov mengusulkan pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun.
Pinjaman akan diperuntukkan bagi pemulihan ekonomi, penanggulangan banjir, air minum, penanganan sampah, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Dudi mengatakan, di tengah keuangan DKI yang terkontraksi cukup dalam, program Dinas SDA untuk penanggulangan banjir akan sulit direalisasikan tanpa adanya suntikan dana.
"Pada dasarnya, kondisi kita memang tanpa ada suntikan ini kita tidak bisa bergerak lah," kata Dudi.
Â
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement