Sukses

Posko Covid-19 Ombudsman Terima 1.346 Aduan Terkait Bansos

Dilihat dari grafik, kata dia, aduan terbanyak muncul pada periode Mei 2020, yakni sebanyak 978 kasus, sementara aduan paling sedikit pada Juli 2020 sebanyak 21 kasus.

Liputan6.com, Jakarta Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyebutkan bantuan sosial menjadi persoalan terbanyak yang dilaporkan masyarakat selama Ombudsman membuka Posko Virtual Covid-19.

"Meski pandemi, Ombudsman sebagai lembaga pengawas tetap menjalankan tugasnya. Selama Covid-19 ini, kami membuka Posko Virtual Covid-19," kata Ketua Ombudsman Amzulian Rifai dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Amzulian menyebutkan, persoalan bansos menempati peringkat pertama sebanyak 1.346 aduan, disusul pelayanan kesehatan, keuangan (176 aduan), transportasi hingga terendah persoalan keamanan sebanyak delapan aduan.

Karena paling banyak laporan persoalan bansos, institusi yang paling banyak dilaporkan adalah Dinas Sosial karena Ombudsman juga menerima laporan dari perwakilan ORI di 34 provinsi, selain di pusat.

"Bagaimana tindak lanjutnya? Sebanyak 40 persen aduan bisa diselesaikan, sementara 39,42 persen kami teruskan kepada kementerian dan lembaga terkait," katanya.

Dilihat dari grafik, kata dia, aduan terbanyak muncul pada periode Mei 2020, yakni sebanyak 978 kasus, sementara aduan paling sedikit pada Juli 2020 sebanyak 21 kasus.

Dengan turunnya laporan atau aduan masyarakat selama Juli 2020 itu, kata dia, menjadi salah satu pertimbangan bagi Ombudsman untuk menutup posko virtual pada 31 Juli 2020.

2 dari 2 halaman

Provinsi Banten Terbanyak

Sementara dari daerahnya, Amzulian menyebutkan daerah dengan laporan paling banyak adalah Provinsi Banten sebanyak 211 aduan, kemudian Sumatera Barat ada 157 aduan.

"Bangka Belitung ada 138 (aduan), Jawa Tengah 97 aduan, kemudian Jawa Timur ada 62 aduan. DKI Jakarta sendiri ada 82 (aduan)," katanya.