Liputan6.com, Sampang: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan terjadinya tragedi di Sampang, Madura, Minggu kemarin.
Presiden menilai tragedi ini sebagai akibat penanganan masalah yang tidak tuntas sejak Desember tahun lalu. Presiden kecewa dengan buruknya kinerja intelejen Polri dan TNI di wilayah tersebut, yang dinilai tidak bisa mengantisipasi potensi konflik.
SBY menginstruksikan menjadi kewajiban bagi jajaran pemerintah daerah melakukan antisipasi yang riil, sehingga tidak terlambat melakukan respons.
Yudhoyono menginginkan masalah yang terjadi di Sampang segera bisa diatasi dan dicarikan solusinya. SBY menginginkan tidak pernah ada lagi kejadian terulang berupa peristiwa kekerasan yang terjadi di Sampang.
SBY mencatat kekerasan yang terjadi di Sampang merupakan kedua kalinya dalam satu tahun terakhir, setelah pada bulan Desember 2011 dan kemudian Agustus 2012. (FRD)
Presiden menilai tragedi ini sebagai akibat penanganan masalah yang tidak tuntas sejak Desember tahun lalu. Presiden kecewa dengan buruknya kinerja intelejen Polri dan TNI di wilayah tersebut, yang dinilai tidak bisa mengantisipasi potensi konflik.
SBY menginstruksikan menjadi kewajiban bagi jajaran pemerintah daerah melakukan antisipasi yang riil, sehingga tidak terlambat melakukan respons.
Yudhoyono menginginkan masalah yang terjadi di Sampang segera bisa diatasi dan dicarikan solusinya. SBY menginginkan tidak pernah ada lagi kejadian terulang berupa peristiwa kekerasan yang terjadi di Sampang.
SBY mencatat kekerasan yang terjadi di Sampang merupakan kedua kalinya dalam satu tahun terakhir, setelah pada bulan Desember 2011 dan kemudian Agustus 2012. (FRD)