Sukses

Di Kongres Gerindra, Jokowi Bicara Ancaman Krisis Ekonomi Akibat Covid-19

Jokowi mengajak kader Partai Gerinda meyakini bahwa Indonesia mampu mengatasi krisis akibat Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri kongres luar biasa (KLB) Partai Gerindra secara virtual. Dalam sambutannya, Jokowi berbicara soal ancaman kriris ekonomi dunia akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara akan mengalami kontraksi yang mendalam. Bahkan, kata dia, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi perekonomian dunia mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar 1930.

"Inilah situasi yang sedang kita hadapi hari ini, persoalan nyata di depan mata yang tidak gampang dan tidak mudah," ujar Jokowi dalam sambutannya, Sabtu (8/8/2020).

Untuk itu, dia mengajak kader Partai Gerinda meyakini bahwa Indonesia mampu mengatasi krisis akibat Covid-19. Sebagai bangsa pejuang, Jokowi percaya Indonesia memiliki cara dan kemampuan tersendiri agar bisa terbebas dari krisis tersebut.

"Sebagai bangsa pejuang kita harus mampu mengatasi persoalan kita sendiri dengan cara kita sendiri, dengan kemampuan kita sendiri untuk capai kepentingan nasional mewujudkan tujuan besar bangsa kita. Semangat ini yang harus terus kita gelorakan," kata dia.

Kendati begitu, Jokowi bersyukur di tengah pandemi Covid-19 dan situasi yang begitu sulit ini, muncul semangat gotong royong dan saling membantu antarmasyarakat. Selain itu, dia mengapresiasi munculnya berbagai inovasi anak bangsa menciptakan produk kesehatan yang sebelumnya di impor.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pelajaran dari krisis

Menurut dia, krisis yang dihadapi saat ini memberi banyak pelajaran berharga. Pasalnya, krisis ini dapat dijadikan momentum untuk melakukan transformasi dan meninggalkan cara kerja yang lama.

"Kita tidak cukup keluar dari krisis tapi inilah momentum saatnya kita lakukan transformasi. Meninggalkan cara lama, membangkitkan kekuatan kita sendiri serta melakukan lompatan kemajuan," jelas Jokowi.

Misalnya untuk menghindari krisis pangan, pemerintah memperkuat cadangan strategis pangan nasional. Jokowi sendiri telah menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin proyek lumbung pangan di Kalimantan Tengah.

"Sehingga kita mampu produksi sendiri apa yang menjadi kebutuhan pangan kita, memperkuat ketahanan nasional khususnya di bidang pangan," tuturnya.

Jokowi juga meyakini Indonesia memiliki modal dasar yang kuat untuk mandiri dan tak bergantung dengan negara lain. Hal ini lantaran Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.

"Jumlah penduduk kita 260 juta adalah kekuatan besar kita. Ini adalah pasar besar untuk produk yang kita buat sendiri. Kita juga memiliki penduduk usia produktif yang sangat besar yang juga jadi kekuatan produktif negara kita," ucap Jokowi.