Sukses

Penjelasan Pihak Lab Terkait Curhatan Taruna Gagal Tes Akpol Karena Positif Covid-19

Polda Riau kembali menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi curhatan seorang calon taruna asal Kepulauan Riau yang gagal mengikuti tes Akademi Polisi (Akpol) ke tingkat pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Riau kembali menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi curhatan seorang calon taruna asal Kepulauan Riau yang gagal mengikuti tes Akademi Polisi (Akpol) ke tingkat pusat.

Curhatan ini sempat viral di media sosial. Dalam curhatnya, calon taruna ini tak bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya karena hasil tes Covid-19 yang dilakukan panitia setempat menunjukkan positif.

"Pada kesempatan ini kita akan mendengarkan secara teknis dan ilmiah dari BTKL PP (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) sehingga hal ini dapat menjadi dasar untuk bisa dipahami oleh masyarakat termasuk juga penyampaian dari pengawas eksternal yang menyaksikan selama proses rekrutmen berlangsung," terang Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt, dalam rilisnya Sabtu (8/8/2020).

Ketua BTKL PP Kota Batam, Budi Santosa, menjelaskan, terkait proses seleksi calon taruna/taruni Akpol di Kepulauan Riau, pihaknya menerima 43 sampel swab PCR Test dari RS Bhayangkara pada Rabu tanggal 29 Juli 2020.

"Di setiap sampel tersebut telah dilengkapi dengan data peserta dan foto copy KTP," kata Budi.

Kemudian sampel tersebut dilakukan pemeriksaan melalui PCR di Laboratorium BTKL PP Kota Batam pada hari yang sama. Pada tanggal 30 Juli, hasil telah keluar dan dipublish serta dikirim pada tanggal 31 Juli 2020.

Ditambahkan petugas laboratorium BTKL PP Kota Batam, pada pemeriksaan sampel di laboratorium telah dilakukan registrasi dan proses pembongkaran spesimen, pemberian ID dan label berdasarkan nomor laboratorium.

"Setelah semua proses berjalan kita mendapatkan hasil yang mana saja negatif dan positif serta kita berikan tanda dan kemudian dikroscek kembali dengan nomor ID pada label sampel. Dari semua proses tersebut maka keluarlah hasil validasi yang kemudian kita masukkan ke dalam system kita yang kemudian di Publish kebagian tim publish," jelas petugas tersebut.

Terkait adanya perbedaan hasil yang dimiliki calon taruni dan pihaknya, Budi menerangkan pula, bahwa masa inkubasinya Covid-19 adalah 1 sampai dengan 14 hari ke depannya.

"Jadi kemungkinan hasilnya dapat berubah atau pun tidak itu bisa saja terjadi, karena hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang selama masa inkubasi tersebut. Pemeriksaan dengan menggunakan alat yang berbeda, tentunya akan menunjukkan hasilnya berbeda pula," kata Budi menerangkan.

"Seharusnya apabila ada keraguan pada calon peserta seleksi tersebut dapat memeriksakan dirinya kembali ke laboratorium kami," sambungnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ada Hal Janggal

Dalam kesempatan yang sama, pengawas eksternal dari LSM FKPM, Dimas, menilai selama proses rekrutmen seleksi penerimaan calon Taruna Akpol Tahun 2020 berlangsung tidak melihat ada hal-hal yang janggal.

"Setiap proses seleksi dilakukan perekaman jadi saya menilai di sini tidak ada cela untuk kecurangan dapat terjadi. Termasuk juga pada saat hasil test swab keluar, kami bersama-sama datang untuk menjemput hasil dan bersama-sama juga mengantar serta menyerahkan hasil Swab test kepada masing-masing peserta seleksi," katanya.

Sebelumnya, unggahan akun Twitter @siap_abangjagoo tengah ramai menjadi bahan perbincangan. Akun tersebut menceritakan gugurnya seorang Calon Taruna (catar) setelah dinyatakan positif virus Corona atau Covid-19 atas hasil pemeriksaan swab.

Belum diketahui siapa nama calon taruna Akpol dengan peringkat satu tingkat provinsi Kepulauan Riau tersebut. Namun, ia dinyatakan gugur karena hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara setempat menyatakan positif.

Reporter : Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka