Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menyesalkan kesadaran masyarakat yang kurang akan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, khususnya dalam hal penggunaan masker.
Pasalnya, penentuan perpanjangan PSBB untuk wilayah Tangerang Raya terus dilakukan dengan alasan kesadaran masyarakat masih belum menyeluruh. Di mana idealnya, PSBB akan memberikan dampak terhadap jumlah kasus Covid-19 ketika kesadaran masyarakat mencapai 90 persen.
Baca Juga
"Sementara saat ini masih mencapai 83 persen," ujar Airin, Minggu (9/8/2020).
Advertisement
Airin memahami, jika ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan di luar rumah. Karena itu dia menetapkan bahwa masyarakat yang terpaksa harus melakukan kegiatan di luar rumah untuk memenuhi peraturan dan ketentuan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Adapun peraturan yang ditetapkan dalam PSBB terhadap pelaku usaha yang diizinkan untuk tetap beroperasi tetap sama. Di mana seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang pangan untuk tetap memberikan pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Dengan memerhatikan berbagai ketentuan seperti penyediaan fasilitas protokol kesehatan. Seperti sarung tangan, kemudian alat bantu dalam menyentuh makanan hingga fasilitas higienes terhadap pelayanan yang dilakukan.
"Tapi ada kegiatan yang memang sudah bisa dilaksanakan. Dengan memenuhi ketentuan protokol kesehatan yang sudah ditentukan," katanya.
Sementara itu, Gubenur Banten Wahidin Halim menjelaskan, perpanjangan PSBB ini untuk menekan penularan Covid-19, dikarenakan hampir diseluruh kabupaten/kota angka Covid-19 meningkat, sehingga butuh pengawasan.
"Diperpanjang PSBB sebagai upaya kami untuk menekan penambahan jumlah covid di Banten," ungkapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pendidikan Tatap Muka
Wahidin menjelaskan, selama PSBB ini berlangsung sesuai dengan imbauan pemerintah pusat untuk pembukaan pendidikan tatap muka di wilayah zona kuning dan hijau harus dipersiapkan dan dicek sejauh mana sekolah-sekolah tersebut siap dengan sarana dan prasarana yang ada.
"Jangan sampai sekolah dibuka dengan tatap muka, malah terjadi peningkatan angka yang terpapar seperti yang terjadi di Cilegon dan Tegal dimana baru dibuka dua hari ditutup kembali," ujarnya.
Sedangkan untuk pemulihan ekonomi, Pemprov memilih padat karya dengan meningkatkan giat pertanian, serta memastikan stock cadangan pangan di Kabupaten dan Kota aman.
Advertisement