Liputan6.com, Jakarta - 36 Orang pejabat dan pegawai Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah IV Provinsi Jawa Barat di Cianjur melakukan karantina mandiri sebagai upaya memastikan kondisi kesehatan mereka tidak terpapar virus corona karena ditemukan seorang staf positif COVID-19 setelah menjalani test Antigen.
"Mulai hari ini, seluruh pejabat dan pegawai di Kantor Cabang Dinas (KCD) Cianjur menjalani karantina mandiri, ini kami lakukan sebagai upaya memutus rantai penularan, karena seorang staf kami didapati terpapar COVID-19 setelah melakukan test Antigen dan menjalani isolasi," kata Kepala KCD Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Esther Miory, saat dihubungi, Minggu (9/8/2020).
Ia menjelaskan selama ini Ny N merupakan staf di seksi pelayanan kantor tersebut, yang kerap berkoordinasi dengan pejabat dan pegawai di lingkungan kantor, sehingga untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh pegawai, pihaknya menerapkan karantina mandiri.
Advertisement
Penerapan karantina mandiri mulai berlaku sejak hari ini (Minggu, 9/8) dengan harapan kondisi kesehatan seluruh pegawai negatif dari virus corona ini. Namun, jika ditemukan pegawai yang tertular, pihaknya menyarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit atau tempat yang sudah disediakan dinas terkait.
"Seluruh pegawai yang ada baik pejabat dan staf akan menjalani karantina mandiri, lokasinya di KCD yang dinilai cukup memadai. Sesuai dengan petunjuk dinas kesehatan, mereka akan menjalaninya karantina selama 14 hari dan menjalani sejumlah tes termasuk tes cepat dan usap," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karantina di Kantor Cabang
Ia menambahkan karantina tersebut dilakukan di kantor cabang dinas, sebagai upaya memudahkan tim medis dalam memberikan pelayan dan tidak meresahkan anggota keluarga pegawai yang menjalani karantina, serta menghindari anggota keluarga terpapar saat dilakukan di rumah masing-masing.
"Ruangan di kantor cabang dinas cukup memadai, banyak ruangan dan ada beberapa kamar yang bisa dipakai selama karantina. Kalau di rumah masing-masing berisiko kalau ada yang positif nanti dapat menularkan ke anggota keluarga," katanya.
Advertisement