Sukses


Kacamata MPR Soal Kebijakan Pemerintah Perang Melawan Covid-19

Tempat-tempat banyak yang tutup, hotel tutup semua, pariwisata tutup, kita menghadapi virus seperti hadapi perang sebenarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Jazuli Fawaid mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, optimisme dan harapan baik harus dijaga. Jangan sampai putus asa.

Dia menyebutkan, upaya pemerintah harus lebih keras menjaga optimisme masyarakat. Sebab peristiwa Pandemi seperti sekarang ini seperti darurat perang. Misal tutupnya hotel, restoran, dan pembatasan lalu lintas orang.

"Darurat yang seperti itu sebenarnya seperti darurat perang. Tempat-tempat banyak yang tutup, hotel tutup semua, pariwisata tutup, kita menghadapi virus seperti hadapi perang sebenarnya," kata Jazuli dalam diskusi 4 Pilar tema 'Sidang Tahunan MPR, Optimisme dan Harapan di Tengah Pandemi' di media center Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Diakuinya, sampai sejauh ini pemerintah sudah berupaya untuk menekan dampak dari pandemi itu sendiri. Belakangan, pemerintah malah berencana memberikan insentif bagi pekerja yang gajinya di bawah 5 juta rupiah.

"Pemerintah sudah mengambil kebijakan darurat lewat Perpu. Pemerintah juga ambil kebijakan mengubah kartu pra kerja menjadi kartu bantuan, saat ini juga dibuat kebijakan baru pekerja nanti mendapatkan insentif 600 ribu," imbuh dia.

Meski begitu, dia tidak menampik masih ada yang belum terbantu dengan kebijakan yang diambil pemerintah. Namun yang harus bisa dan menjadi prioritas adalah daya beli warga.

"Kalau menurun sudah pasti menurun, nggak mungkin naik sendirian, seluruh negara ini mengalami penurunan, demandnya kurang pasti produk yang ada di Indonesua turun. Nah otomatis perekonomian turun," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Langkah Presiden

Namun masyarakat juga harus mengerti bahwa pandemi Covid-19 juga menjadi bencana besar bagi bangsa-bangsa di luar.

"Kebijakan-kebijakan yang sudah diambil ini, saya tidak yakin meng-grade pertumbuhan, nggak yakin saya. Meskipun kira-kira ya ini presidennya malaikat itu juga sulit keadaan begini kecuali kerjasama dengan malaikat Izroil," imbuh dia.

Terkait hal tersebut, dirinya mengaku setuju dengan langkah Presiden Jokowi yang telah menyampaikan kepada menteri-menterinya agar lebih sensitif lagi dengan keadaan saat ini.

"Sebab itu saya setuju dengan Pak Jokowi yang menyampaikan menteri harus menampakan darurat krisis. Artinya itu panglima krisis, panglima-panglima perang dalam keadaan krisis. Jadi tidak boleh kelihatan tidak bekerja, tidak boleh penyerapan itu turun, tidak boleh anggaran yang sudah diberikan tidak bisa di alokasikan harus diserap langsung," beber dia.