Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta agar para calon kepala daerah yang diusung partainya bisa menunjukkan diri sebagai pemimpin yang baik di masa krisis pandemi covid-19.
Megawati menyatakan, saat ini diperlukan sosok pemimpin daerah yang tidak mudah menyerah di dalam menghadapi ujian covid-19.
"Yang saya perlukan kalau kalian jadi, bisakah kalian mantap, bagaimana yang namanya menantang Covid-19 ini, supaya rakyat ini punya panduan, arahan, rakyat perlu pengayoman? Kalian lah yang memutuskan baik tidaknya daerah kalian itu," kata Megawati dalam pengarahan saat pengumuman 75 calon kepala daerah PDIP, di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Advertisement
Menurut Megawati, bagaimana masyarakat berdisiplin dalam protokol kesehatan, adalah tanggung jawab para kepala daerah. Sekaligus memastikan kebijakannya selaras dengan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Megawati juga mengingatkan para kepala daerah untuk membangun kemandirian pangan di wilayahnya masing-masing. Dia menyontohkan program menanam 10 tanaman makanan pendamping beras.
"Kalau sekiranya terjadi resesi, kita sih tidak berharap ya, tapi salah satu untuk menahan itu apa? Kebutuhan pangan itu terjamin, rakyat kita tidak kelaparan," ujarnya.
"Kalau sudah swasembada, mengapa harus impor, ini sebuah perjuangan yang saya lakukan sejak saya ada di DPR. Coba bayangkan, untuk apa impor? Hanya menguntungkan sebagian orang saja. Kalau bisa swasembada, artinya siapa yang nanti diuntungkan, ya petani sendiri," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Turun Langsung ke Masyarakat
Pada kesempatan itu, Megawati juga mengatakan bahwa kemenangan di pilkada ini harus dilaksanakan dengan cara turun langsung ke masyarakat. Tidak ada yang namanya kemenangan diraih dengan politik uang.
"Perlu nanti turun ke bawah. Menurut saya tidak ada cara, oh tebar uang, tebar uang," kata Megawati.
"Rakyat itu tidak bodoh. Rakyat itu makin hari, saya mengamati, makin pintar. Dia berpikir. Yang tidak bisa dia lakukan adalah mengeluarkan aspirasi. Dan itulah hakikatnya yang harus ditemukan pemimpin. Aspirasi rakyat itu bagaimana, kehendaknya bagaimana, untuk bisa dilaksanakan atau tidak, cocok atau tidak," tandasnya.
Advertisement