Liputan6.com, Jakarta Tak terima ditegur saat masih menerima telepon di dalam pesawat, diduga anak Amien Rais, Mumtaz Rais, adu mulut dengan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango.
Kejadiannya terjadi pada Rabu, 12 Agustus 2020. Saat itu, diduga Mumtaz Rais dengan nomor kursi 06A masih asik menerima telepon di dalam kabin pesawat, padahal saat itu posisi pesawat sudah di stasiun UPG saat proses boarding berlangsung. Muntas pun ditegur sebanyak 3 kali oleh awak kabin, agar segera mematikan sambungan telepon genggamnya.
Namun, aksi tegur awak kabin, diduga dibalas bentakan tidak terima oleh Mumtaz. Perilaku Mumtaz pun ditegur oleh Nawawi yang kebetulan duduk berdekatan atau dengan nomor kursi 06K, mencoba mengingatkan apa yang dilakukan Muntas adalah salah.
Advertisement
Tapi, teguran Nawawi dibalas oleh Muntas seperti tidak terima. Hingga akhirnya keduanya terlibat adu mulut, yang akhirnya dilerai oleh kawan Muntas yang duduk dibelakang Muntas.
Kapolres Bandara Soetta, Kombes Pol Adi Ferdian Putra, saat dihubungi Liputan6.com, tidak kunjung menjawab.
Manajemen Garuda Membenarkan
Sementara, aksi tersebut dibenarkan oleh managemen Garuda Indonesia. Lewat siaran pers yang diterima, aksi perdebatan antar penumpang pada penerbangan GA 643 Rute Gorontalo - Makassar - Jakarta pada hari Rabu 12 Agustus 2020, Garuda Indonesia memastikan bahwa Perusahaan berkomitmen untuk selalu menegakan aturan keamanan dan keselamatan Penerbangan secara ketat terhadap seluruh penumpang selama penerbangan.
"Adapun peristiwa tersebut dipicu oleh salah satu penumpang di kelas bisnis yang kedapatan menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo dan ketika pesawat tengah melakuan refueling sewaktu transit di Makassar," tutur Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Sesuai aturan keselamatan penerbangan, awak kabin telah menyampaikan reminder kepada penumpang sebanyak tiga kali. Namun demikian penumpang yang dimaksud tetap tidak mengindahkan pemberitahuan tersebut, serta menyampaikan teguran terhadap awak kabin yang bermaksud mengingatkan.
Hal tersebut mengakibatkan penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis turut menegur penumpang bersangkutan sehingga terjadi adu argumen antar penumpang.
Adapun atas laporan salah satu penumpang yang terlibat adu argumen, kejadian tersebut saat ini tengah ditangani oleh pihak berwajib. "Garuda Indonesia juga akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," ujarnya.
Advertisement