Sukses

Deretan Fakta Terkini Kasus Penembakan di Kelapa Gading

Barang bukti yang ditemukan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut diduga kuat berkaitan dengan kasus penembakan.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden penembakan di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) menewaskan seorang pria berinisial ST.

Penyidik Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara pun kembali mengecek lokasi penembakan di kawasan Kelapa Gading, Jumat (14/8/2020).

Hasilnya, polisi yang juga menggandeng Tim Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pus Inafis) Mabes Polri, menemukan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang ditemukan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut diduga kuat berkaitan dengan kasus penembakan. Kabar ini disampaikan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto.

"Ada tambahan selongsong lagi yang kami temukan. Jadi, total ada lima selongsong dan satu proyektil yang kita temukan," ujar Budhi di lokasi kejadian.

Selain itu, menurut dia, saat ini aparat kepolisian juga masih mendalami keterangan para saksi.

Berikut fakta-fakta terkini terkait kasus penembakan di Kelapa Gading dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

Olah TKP, Polisi Temukan 5 Selongsong dan 1 Proyektil

Penyidik Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara kembali mengecek lokasi penembakan di kawasan Kelapa Gading pada Jumat (14/8/2020).

Penyidik Polres Jakut mengandeng Tim Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pus Inafis) Mabes Polri.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menerangkan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat berkaitan dengan kasus penembakan ini.

Budhi mengatakan, petugas mendapatkan barang bukti berupa proyektil dan selongsong peluru saat kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Ada tambahan selongsong lagi yang kami temukan. Jadi, total ada lima selongsong dan satu proyektil yang kita temukan," ujar dia di lokasi kejadian.

 

3 dari 7 halaman

Olah TKP Dilakukan 2 Kali

Menurut Budhi, itulah alasan penyidik melakukan pemeriksaan tempat kejadian untuk kedua kalinya.

Budhi ingin memastikan tidak ada alat bukti atau barang bukti kasus penembakan yang terlewatkan.

"Sehingga kami coba mengulang dari awal kembali bersama Pusinafis dari Mabes Polri," ucap dia.

 

4 dari 7 halaman

Periksa 8 Saksi

Budhi mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi dalam kasus penembakan tersebut.

Menurut Budi, saat ini ada dua orang saksi tambahan yang sedang dimintai keterangan secara intensif.

 

5 dari 7 halaman

Pelaku Diduga Sudah Intai Korban

Berdasarkan keterangan saksi, kata Budhi, pelaku diduga beberapa kali terlihat di kawasan Ruko Royal Gading Square.

"Kami sedang meminta keterangan terhadap dua saksi lain. Karena menurut informasi saksi, pelaku ini sudah cukup lama mengintai di daerah sini," kata Budhi.

 

6 dari 7 halaman

Belum Bisa Ungkap Motif Penembakan

Budhi belum mau berspekulasi mengenai motif penembakan. Menurut dia, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus yang menewaskan seorang pengusaha di bidang pelayaran itu.

Dia mengatakan, penyidik tentu menganalisis semua keterangan saksi dari pihak karyawan, keluarga, dan tetangga korban. Termasuk aktvitas yang dilakukan korban sebelum peristiwa penembakan itu terjadi.

"Mudah-mudahan nanti bisa mengerucut seperti apa motifnya. Artinya kita saat ini belum pada satu fokus, tapi semua informasi, semua masukan yang kita dapatkan kita jadikan pertimbangan dan kita evaluasi terus," ujar Budhi.

 

7 dari 7 halaman

Periksa CCTV

Menurut Budhi, pihaknya menggunakan rekaman gambar dari televisi sirkuit tertutup (CCTV) untuk mengungkap kasus penembakan.

"Memang cukup banyak CCTV di lokasi. Karena itu kan di kawasan ruko," kata Budhi, dilansir Antara.

Namun beberapa saat setelah kejadian, kata Budhi, mayoritas ruko di kawasan itu tutup sehingga menyulitkan polisi memperoleh file gambar.

Meski tidak menyebut jumlah unit CCTV yang dibutuhkan polisi, namun Budhi mengatakan jika polisi sedang memilah posisi CCTV yang tepat untuk mengungkap kronologi kejadian.

"Cuma mana CCTV yang menguntungkan dalam membantu kita mengungkap kasus ini. Karena kita masih menganalisa," jelas Budhi.