Liputan6.com, Jakarta - Suasana duka masih menyelimuti keluarga ST (51), bos pelayaran yang menjadi korban penembakan misterius di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi pun belum bisa maksimal menggali keterangan dari keluarga korban lantaran masih berduka.
"Kami tidak berani terlalu mengintrograsi keluarga korban karena masih berduka," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, Sabtu (15/8/2020).
Dia mengatakan, sudah ada 13 saksi yang dimintai keterangan. Mereka adalah karyawan korban, petugas sekuriti, tetangga korban, pedagang hingga tukang parkir di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Advertisement
Sementara itu, lanjut dia, polisi juga tengah menyusun hipotesis berkenaan korban yang menjadi target penembakan. Salah satunya, motif bisnis.
"Semua kemungkinan yang terjadi dengan peristiwa tersebut sedang kami dalami dan evaluasi karena selain korban ini punya keluarga korban juga pengusaha yang tentunya punya relasi-relasi dan juga punya kawan-kawan bahkan juga mungkin punya orang-orang yang tidak suka dengan dia. Sampai saat ini kami masih mendalami terkait motif," tandas Budhi.
Sebelumnya, penembakan misterius terjadi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus 2020 siang. Insiden itu menewaskan seorang pejalan kaki berinisial ST (51).
Kepolisian menyebut, korban merupakan seorang pengusaha di bidang pelayaran. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku penembakan diduga berjumlah dua orang.Satu orang bertugas melepaskan tembakan ke arah korban. Sementara satu orang lainnya menunggu di sepeda motor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebar Sketsa
Polisi merilis sketsa wajah pelaku penembakan bos pelayaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara, berinsial ST (51). Ada dua skesta wajah yang disebar pada hari ini, Sabtu (15/8/2020).
Penembakan itu terjadi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis 13 Agustus siang.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto menerangkan, penyidik mendapatkan gambaran wajah terduga pelaku setelah memerikaa sejumlah saksi mata dan menganalisis rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Penyidik kemudian meminta bantuan ke Inafis dan Puslabfor untuk membuat sketsa wajah pelaku.
Budhi mengungkapkan ciri-ciri fisik dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan.
"Pertama eksekutor berjenis kelamin laki laki, usia 35 tahun, kulit sawo matang, agak kurus, memakai topi dan masker," ujar Budhi.
"Kedua pelaku yang menunggu eksekutor yakni laki laki usia 45 tahun, gemuk, dan berambut ikal. Saat kejadian menggunakan motor warna hitam," sambung dia soal pelaku penembakan bos pelayaran.
Advertisement