Liputan6.com, Jakarta - Volume kendaraan di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat mengalami peningkatan pada libur akhir pekan dan HUT Kemerdekaan RI. Akibatnya terjadi kemacetan parah.
Kemacetan panjang dari kedua arah di Puncak Bogor terjadi sejak Minggu (16/8/2020) pagi hingga sekitar pukul 17.30 WIB. Bahkan arus kendaraan tidak bergerak.
Baca Juga
Polisi pun tampak tidak bisa berbuat banyak, meskipun sejumlah anggota diantaranya berupaya mengurai kemacetan terutama di setiap simpang jalan dan rest area.
Advertisement
Tak sedikit pengendara roda dua maupun empat memilih beristirahat di rest area maupun ruang terbuka hijau, sambil menunggu kemacetan terurai.
"Sekitar 2 jam lebih saya terjebak macet. Kendaraan enggak gerak sama sekali, ke kunci di depan," ujar Syahrial, pengendara motor yang terjebak kemacetan di ruas Cipayung, Jalan Raya Puncak.
Pengendara lainnya Wahyu Yustian mengaku hanya bisa pasrah saat terjebak macet di Jalan Raya Puncak, hingga 3 jam lebih.
Dirinya mengaku berangkat dari rumahnya di Depok, Jawa Barat sekitar pukul 07.30 WIB. Selepas pintu keluar Tol Ciawi mengarah Puncak, sekitar pukul 08.45 WIB, Wahyu dan keluarga kecilnya langsung disambut antrean kendaraan.
Begitu pun saat memasuki simpang Gadog perjalanan kendaraan dari arah Jakarta cenderung tak bergerak. Padahal pagi itu sedang diberlakukan one way atau satu arah ke Puncak.
Wahyu mengaku menempuh perjalanan lebih dari lima jam sejak selepas pintu Tol Ciawi hingga Pasar Cisarua.
"Sekitar 5 jam lah saya terjebak kemacetan. Karena di atas juga kendaraan dari lawan arah sudah padat," tutur Wahyu ditemui sekitar simpang Taman Safari Bogor.
Pihak kepolisian kemudian memberlakukan one way dari arah Puncak Bogor menuju Cianjur pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.00. Kondisi ini membuat terjadinya penumpukan kendaraan yang terjebak one way. Antrean panjang dari jalan tol Ciawi maupun arteri Tajur (Kota Bogor)-Pasar Ciawi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pilih Jalur Pintas
Jalur alternatif pun macet lantaran banyak kendaraan roda dua maupun empat yang memilih jalur pintas untuk menuju Puncak.
Meskipun one way mengarah Jakarta, namun kemacetan di jalur Puncak terus berlangsung hingga sore. Volume kendaraan terus meningkat seiring banyaknya wisatawan yang hendak keluar masuk objek wisata dalam waktu bersamaan. Saking padatnya, bau kopling dari kendaraan yang ada di depan, samping kiri dan kanan tercium hingga ke dalam mobil.
Banyak kendaraan yang melambung dari kedua arah membuat kendaraan terkunci hingga terjadi kemacetan parah dan mengular ke belakang. Para pengendara roda dua pun tampak kesulitan mencari celah agar bisa melajukan kendaraannya di antara kuda besi.
"Kalau saya perhatikan sih macetnya cukup panjang. Ada sekitar 10 kilometeran. Soalnya saya rasakan macetnya mulai dari Warung Kaleng sampai Cibogo. Kendaraan terkunci di beberapa titik," ucap Asep pengendara lainnya.
Menurutnya diberlakukannya one way tidak banyak membantu mengurai kemacetan di Puncak. Buktinya dirinya harus berjam-jam berada di jalanan. Volume kendaraan yang tidak sebanding dengan ruas jalan serta banyaknya persimpangan menyebabkan terjadinya hambatan.
"Tapi ya inilah Puncak. Terkenal macetnya. Dari dulu ga ada solusi," terang Asep.
Setelah polisi polisi berhasil mendorong kendaraan di beberapa titik lokasi, kendaraan dari kedua arah mulai bisa melaju meskipun bergerak tersendat-sendat.
Sekitar pukul 17.45 WIB, masih terjadi kepadatan. Namun tidak separah siang hari.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Fitra Juanda mengatakan, kemacetan di jalur Puncak karena terjadi kepadatan kendaraan dari kedua arah. Selain itu, Banyak kendaraan yang melambung dari lajurnya sehingga menimbulkan hambatan.
"Upaya sedang kami lakukan dengan mendorong kendaraan dari Jakarta ke Puncak, setelah itu kita lakukan one way ke arah Jakarta," ujar Fitra.
Advertisement