Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen menyampaikan ada 155 kasus keluarga dengan jumlah mencapai 437 jiwa yang terpapar Covid-19, hingga 16 Agustus 2020. Jumlah ini disebut sebagai klaster keluarga tertinggi di Kota Patriot itu.
"Klaster keluarga yang ada ini meningkat, pertambahan kasusnya ada 155 keluarga, jumlahnya ada 437 orang," kata Pepen kepada awak media, Rabu (20/8/2020).
Peningkatan klaster keluarga, kata dia, berdampak pada 10 kecamatan dan 32 kelurahan di seluruh Kota Bekasi. Hal ini diakibatkan transisi keluarga yang cukup tinggi, di antaranya saling mengunjungi satu sama lain.
Advertisement
"Jadi seolah-olah pada saat tatanan baru, menganggap tidak ada lagi virus corona, padahal masih ada," celetuk Pepen.
Dengan adanya peningkatan klaster keluarga, lanjut Pepen, menjadikan rasio positif Covid-19 (positivity rate) di Kota Bekasi, berada di angka 7,7 persen. Positivy rate sendiri merupakan rasio antara jumlah peserta tes yang dinyatakan positif dengan jumlah keseluruhan peserta tes.
Sementara untuk angka reproduksi Kota Bekasi saat ini diakui mengalami peningkatan, yakni di posisi 1.54 (ideal di bawah 1), per tanggal 14 Agustus 2020.
Karenanya selain rutin menyosialisasikan protokol kesehatan bersama tiga pilar, Pemkot Bekasi dengan menggandeng tim dokter melakukan rapid test pada klaster keluarga yang tersebar di 10 kecamatan dan 32 kelurahan. Upaya ini demi menekan laju penyebaran virus semakin meluas.
"Kita berharap angka reproduksi Covid-19 itu dapat mencapai hingga di bawah satu. Jika berhasil, penyakit itu lama-kelamaan menghilang karena tidak banyak orang baru yang tertular," imbuhnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Persediaan Logistik Tes Covid-19
Pemkot Bekasi mengklaim masih memiliki persediaan rapid test hingga Desember 2020. Dari total sebelumnya 113.800 unit rapid test, saat ini tersisa 60.775 unit yang tersedia.
Sementara untuk logistik PCR/swab, telah digunakan sebanyak 26.862 unit dan masih tersedia kurang lebih 11.000 unit.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni 1 unit mesin portable untuk test PCR/swab dengan kapasitas uji tes 1.000 Kid PCR per hari. Pemkot sendiri diketahui melakukan pengujian hasil tes PCR sebanyak 200 sample setiap harinya.
Advertisement