Ditargetkan Rampung Desember 2021, Kampung Akuarium Akan Dibangun 5 Blok

Aktivitas Warga Kampung Akuarium Jelang Pembangunan — Warga melihat peta pembangunan Kampung Akuarium di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (21/8/2020). Pembangunan kampung susun Akuarium nantinya dibangun di tanah seluar 10.300 meter persegi dengan total 241 unit hunian. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Kampung Susun Akuarium di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara direncanakan akan rampung pada Desember 2021. Pembangunan Kampung Susun Akuarium ini, rencananya dimulai pada September 2020 di atas tanah seluas 10.384 meter persegi di mana akan dibangun 240 unit hunian tipe 36.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko menyatakan, pada pengerjaan tahap awal, akan dilakukan reposisi shelter sementara yang selama ini menjadi tempat tinggal warga Kampung Akuarium.

"Bulan ini kami akan reposisi shelter, diikuti persiapan lahan pada September. Sehingga pada Oktober, proses konstruksi bisa dimulai," tutur Sarjoko dikutip dari Antara, Sabtu (22/8/2020).

Kampung Susun Akuarium akan dibangun lima blok hunian dengan ketinggian masing-masing empat lantai.

Pembiayaan atas kewajiban pengembang dilaksanakan oleh PT Almaron Perkasa sesuai Pergub 112 tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah/Sederhana melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.

"Kami harap proses ini bisa berjalan sesuai rencana. Kalau bisa, seperti arahan Pak Gubernur, selesai lebih cepat agar warga segera bisa menempati hunian yang layak, sehat, dan sesuai impian mereka, karena sejak awal mereka dilibatkan langsung dalam proses desain," ujar Sarjoko menambahkan.

2 dari 2 halaman

Dana Awal Rp 62 Miliar

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata kembali kawasan Kampung Akuarium Penjaringan Jakarta Utara yang pada 2016 silam digusur oleh mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pembangunan kampung di tepi pantai tersebut secara seremonial telah dilakukan lewat peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020 lalu, dan akan dimulai bulan September 2020 mendatang dengan dana awal yang dikeluarkan sekitar Rp 62 miliar.

Gubernur Anies Baswedan berencana menata ulang permukiman warga yang terkena dampak penggusuran dengan pembangunan rumah sementara.