Sukses

Dua Dekade Liputan6.com, Setia Pada Fakta

Liputan6.com awalnya menyediakan informasi bagi khalayak yang terlewat menyimak informasi di program berita Liputan6 di SCTV.

Liputan6.com, Jakarta - Mari sejenak menengok ruang informasi publik 20 tahun lalu. Kala itu, banyak orang memburu koran pagi sebelum matahari benar-benar terbit. Tujuannya adalah mendapatkan informasi pertama rumah, tanah, atau sepeda motor dijual. Begitu dapat kontak langsung hubungi si penjual. Kalau nasib baik bisa mendapat barang murah, bisa untuk sendiri atau dijual lagi.

Berangkat kantor sambil lihat-lihat lagi ada penawaran menarik apa di koran. Sebagai selingan, jangan lupa lihat rubrik komik sambil senyum simpul. Ingin tambah sarapan drama, baca cerita asyik yang merekonstruksikan suatu peristiwa.

Begitu sampai kantor dan mendapat akses internet, buka dulu portal berita online agar tahu sedang ada peristiwa apa yang terbaru detik itu juga. Headline koran juga disantap sambil ngopi, ada fenomena heboh apa yang terjadi seharian kemarin. Sebagian orang atau pejabat bermasalah niscaya berdebar-debar mengintip halaman muka koran.

Sarjana-sarjana yang baru lulus jangan lupa beli koran edisi Sabtu dan Minggu. Ada suplemen khusus info lowongan kerja di sana. Siapa tahu beruntung kirim ke alamat Po Box tertentu dan dipanggil interview.

Saat itu orang-orang bercengkerama dengan hangat. Ada gangguan sesekali hanya kalau telepon genggam berbunyi, bergetar, atau layarnya berkelap kelip. Di ruang siber, orang-orang baru terkoneksi dalam Friendster. Interaksi di platform ini belum berbagi banyak informasi. Paling hanya bertukar testimoni, sambil pasang status single, in relationship, atau complicated.

Dalam ruang informasi seperti itu lahir Liputan6.com. Portal berita ini awalnya menyediakan informasi bagi khalayak yang terlewat menyimak informasi di program berita Liputan6 di SCTV. Liputan6.com juga lahir untuk persiapan menghadapi era informasi 'new normal' seiring perkembangan teknologi digital yang entah akan membentuk tren baru apa. Demikian pemikiran saat itu.

Waktu melesat cepat. Proyeksi pada era 2000 itu terbukti. Perubahan tren informasi mulai menggeliat cepat satu dekade kemudian. Peran sebagai penyampai informasi, hiburan, edukasi, juga pengawasan tak lagi jadi monopoli media massa. Platform media sosial muncul satu per satu menjadi ruang baru bagi khalayak untuk terkoneksi dan berbagi informasi.

Satu dekade terakhir, perkembangan itu makin cepat seiring perkembangan teknologi informasi. Dunia siber kian riuh, kerumunan makin padat di ranah itu. Platform media sosial sebagai sarana jejaring sosial makin beragam. Tak hanya berbagi narasi dan gambar, ada juga yang memfasilitasi aksi berbagi video, audio, nyanyi-nyanyi, atau hanya joget-joget saja.

20 Tahun Liputan6.com.

Sampai detik ini tren itu terus berkembang. Khalayak lebih mudah mendapat informasi atau berbagi informasi.

Orang tak perlu lagi bangun pagi-pagi untuk mendapat informasi rumah, tanah, atau sepeda motor dijual. Para pencari kerja juga tinggal akses platform khusus yang menyediakan ribuan info lowongan kerja. Suatu peristiwa pun akan sangat cepat beredar di linimasa. Orang atau pejabat bermasalah tak hanya takut jika kasusnya muncul di halaman utama media massa, namun akan lebih cemas jika viral.

Munculnya kanal-kanal baru informasi itu tentu memiliki dua sisi. Informasi positif yang berguna akan lebih cepat tersebar menjadi inspirasi banyak orang. Namun di sisi lain, informasi negatif yang merugikan, atau bahkan informasi palsu juga lebih mudah menjalar sehingga memicu beragam persoalan serius.

Perkembangan dewasa ini juga berpengaruh terhadap bisnis media. Dahulu hanya media massa yang menjadi sarana menyebarkan informasi dengan luas dan efektif. Kini ada banyak kanal-kanal informasi baru yang juga tak kalah efektif. Alhasil pihak-pihak yang berkepentingan tidak harus 'membeli' lapak informasi di media, tapi kini bisa menggunakan beragam platform alternatif.

Dalam dua dekade yang berwarna ini Liputan6.com tetap bertahan dan mengukir jejak. Mengikuti perkembangan, Liputan6.com juga terus menyesuaikan diri. Sejak dua dekade lalu lahir hingga sekarang, perubahan-perubahan terus dijalani, mulai dari infrastruktur, perwajahan, model konten, pola bisnis, relasi dengan para pemangku kepentingan, juga program-program kekinian.

Satu hal yang tidak berubah, adalah kesetiaan kami pada fakta. Liputan6.com konsisten menyuguhkan informasi dari fakta-fakta.

2 dari 2 halaman

Akurat dan Bertanggung Jawab

Tim redaksi menjaring, memilah, dan mengolah fakta-fakta itu dengan pertimbangan utama kepentingan publik luas. Prinsip akurat dan bertanggung jawab benar-benar dikedepankan. Suatu informasi terjamin akurat saat disuguhkan ke ruang publik. Kami juga siap bertanggung jawab mengkoreksi suatu informasi jika ada kesilapan yang mungkin terjadi.

Kesetiaan pada fakta itu juga mendorong kami untuk terlibat aktif dalam inisiasi gerakan cek fakta sebagai rujukan bagi masyarakat yang belakangan ini sering diresahkan dengan informasi-informasi palsu. Tak hanya mengoptimalkan laman utama, aksi cek fakta Liputan6.com juga menggunakan platform-platform kekinian seperti aplikasi WhatsApp.

Pada prinsipnya, Liputan6.com konsisten memikul perannya sebagai media yang tak hanya sebagai entitas bisnis, tapi juga memiliki tanggung jawab besar sebagai salah satu pilar hidup bernegara di republik ini. Liputan6.com tetap setia pada fakta dalam arti menyuguhkannya secara akurat setelah memilahnya berdasar pertimbangan kepentingan publik luas.

Seiring perkembangan yang disruptif, Liputan6.com juga terus berinovasi mengikuti tren-tren terkini. Kami tak segan-segan bereksperimen atau mencoba hal baru meski tak selamanya berhasil. Jika gagal, setidaknya berguna untuk menyegarkan semangat beradaptasi. Katanya, bukan yang kuat yang akan bertahan, tapi yang bisa beradaptasi.

Dua dekade bukan waktu yang singkat, tapi juga bukan momen menuju akhir. Dengan standar umur manusia, 20 tahun adalah masa manusia muda menuju dewasa dan masih bergelora untuk terus berkembang. Dengan standar kucing, 20 tahun tentu sudah senjakala. Apa pilihan Liputan6.com, merujuk standar manusia atau kucing?

Ya, Anda benar, kami memilih yang pertama.

Salam Hangat