Sukses

Indonesia Amankan 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19 hingga 2021

Menurut dia, pemerintah menggunakan pendekatan jangka panjang dan jangka pendek untuk penyediaan vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke China dan Uni Emirate Arab (UEA) membahas tentang kerja sama vaksin. Hasilnya, Indonesia mendapat jaminan pasokan vaksin virus corona (Covid-19) sampai ratusan juta dosis hingga akhir 2020.

"Dari kunjungan dua negara tersebut, dapat kami sampaikan bahwa untuk tahun 2020 yang telah kita secure, yang telah kita amankan adalah komitmen sebesar 20-30 juta vaksin," kata Retno dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (24/8/2020).

Sementara untuk kuartal I 2021, dia mengatakan pemerintah telah mengamankan 80-130 juta dosis vaksin corona. Kemudian, di kuartal II-IV 2021, Retno menyebut pemerintah UEA dan China telah meneken komitmen penyediaan vaksin hingga 210 juta dosis.

"Dengan demikian, kalau kita bicara angka 2021, maka angka yang dapat kita secure adalah 290-340 juta vaksin," jelasnya.

Menurut dia, pemerintah menggunakan pendekatan jangka panjang dan jangka pendek untuk penyediaan vaksin Covid-19. Adapun pendekatan jangka pendek mencakup pengamanan vaksin dari UEA dan China.

"Ada dua pendekatan yang kita lakukan sekaligus, yakni pendekatan jangka pendek dan jangka panjang yang menuju kemandirian vaksin yang sedang dikembangkan oleh tim nasional kita yaitu vaksin Merah Putih," tutur Retno.

Seperti diketahui, Indonesia bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan China terkait pengembangan vaksin corona. Saat ini, vaksin tengah dikembangkan oleh PT Bio Farma dan sudah memasuki fase uji klinis tahap III.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Alat Deteksi Covid-19

Selain itu, pemerintah juga menjalin kerja sama pengembangan vaksin dengan G42, perusahaan artificial intelligence yang bermarkas di Abu Dhabi, UEA. Kerja sama melibatkan dua perusahaan BUMN, Kimia Farma dan Indofarma.

Nota kesepahaman (MOU) tersebut ditekankan pada penerapan alat deteksi Covid-19 berbasis laser di Indonesia, kesepakatan kapasitas serta pengembangan produksi vaksin, farmasi, dan kerja sama yang luas di bidang layanan kesehatan, termasuk pula riset dan distribusi.