Sukses

Kemenhub: Bus Gratis di Stasiun Bogor Berakhir Desember 2020

Setelah masa gratis berakhir, layanan bus gratis akan diganti dengan bus berbayar yang disebut JR Connexion. Bus tersebut akan ditempatkan di titik lokasi dan tujuan yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (kemenhub) memastikan bus gratis sebagai angkutan alternatif bagi pengguna kereta rel listrik (KRL) yang ditempatkan di Stasiun Bogor hanya beroperasi sampai Desember 2020.

"Sesuai instruksi pusat, bus gratis akan tetap ada sampai akhir Desember mendatang," ujar Direktur Angkutan Jalan pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Aca Mulyana usai memantau kondisi Stasiun Bogor, Senin (24/8/2020). 

Setelah masa gratis berakhir, layanan bus gratis akan diganti dengan bus berbayar yang disebut JR Connexion. Bus tersebut akan ditempatkan di titik lokasi dan tujuan yang sama. 

"Untuk menggunakan bus ini penumpang dikenakan tarif sebesar Rp15 ribu. Kita sosialisasikan dari sekarang, bus gratis nanti ditiadakan, biar masyarakat tidak kaget," ujar Aca. 

Terkait kondisi Stasiun Bogor Senin pagi tadi cenderung tidak seramai di hari pertama masuk kerja usai libur akhir pekan sebelumnya. Namun begitu, dari 32 bus bantuan yang disediakan oleh BPTJ semua terisi penuh.

"Semua bus masing-masing daya angkut kurang lebih 800 penumpang semuanya terisi penuh," jelas Aca.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menyatakan, Pemkot Bogor melalui Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) bekerjasama dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) sedang merancang angkutan alternatif bagi pengguna KRL untuk mengurai kepadatan di Stasiun Bogor.

"Rencananya Pemkot dengan PPD akan membuat enam lokasi sebagai titik keberangkatan bus premium JR Connexion," terang Dedie. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tambah Titik Keberangkatan

Diketahui, bus premium JR Connexion sudah ada di Tamansari Persada, Kecamatan Tanah Sareal. Saat ini, Pemkot Bogor dengan PPD akan menambah titik keberangkatan di Stasiun Bogor.  Tujuannya untuk membantu masyarakat yang selama ini bergantung pada moda transportasi KRL. 

"Apabila sudah akses transportasi publik sudah ada, mereka tidak perlu memaksakan menggunakan kereta lagi," kata dia.

Sementara itu, kapasitas penumpang commuterline sampai saat ini masih dibatasi, dari 220 penumpang menjadi 76 orang saja per gerbong.

Pemkot Bogor sempat meminta PT KAI menambah jumlah kapasitas penumpang menjadi 100 orang per gerbong. Akan tetapi, permintaannya tidak dikabulkan karena berisiko terjadinya penularan Covid-19. 

"Dari data yang kami peroleh dari PT KAI, biasanya satu hari 1,2 juta penumpang. Selama masa pandemi, hanya 420 ribu orang per hari. Artinya ada selisih 700 ribuan penumpang yang belum terangkut. Jalan keluarnya menambah transportasi lain seperti JR Connexion itu," kata dia.