Liputan6.com, Jakarta - Setelah tertunda karena pandemi Covid-19, kegiatan Sekolah Lapang proyek IPDMIP mulai dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara. Tercatat 8 dari 12 Kelompok Tani sudah memulai kegiatan Sekolah Lapang di Kabupaten Minsel. Kegiatan ini akan berlangsung dalam 12 pertemuan.
Proyek Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP), atau Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Terpadu secara Partisipatif, dilaksanakan di Daerah Irigasi (DI). Tujuannya, untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan, khususnya di sekitar DI.
Baca Juga
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap seluruh peserta Sekolah Lapang IPDMIP bisa mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik.
Advertisement
"Kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP sangat positif. Karena memberikan banyak pengetahuan yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian. Karena itu, peserta harus mengikuti materi yang disampaikan dengan serius," katanya, Rabu (26/08/2020).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengutarakan hal serupa.
"Penyuluh pertanian selalu dituntut untuk memperbarui, untuk menambah pengetahuannya. Karena, mereka adalah garda terdepan pertanian. Penyuluh harus selalu berada di lapangan untuk mendampingi petani dan memastikan produksi pertanian tidak bermasalah. Salah satu cara meningkatkan kemampuan adalah melalui Sekolah Lapang IPDMIP," katanya.
Kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP di Minahasa Selatan dimulai dengan instruksi dari Kapusluh BPPSDMP Kementan Leli Nuryati dan ditindaklanjuti dengan roadshow oleh Kepala Bidang Penyuluhan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan Vebry Rumintjap ke seluruh BPP pelaksana IPDMIP di Kabupaten Minsel.
Tujuannya, supaya segera menyiapkan semua yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan IPDMIP dan segera melaksanakan kegiatan tanpa mengabaikan protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah.
Kepala Bidang Penyuluhan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan Vebry Rumintjap mengatakan, perencanaan kegiatan di Kabupaten Minsel mengalami refocusing karena adanya pandemi Covid-19.
"Akibatnya ada kegiatan tertunda pelaksanaannya dari tahun 2020 menjadi 2021, contohnya Kegiatan Rantai Nilai. Karena adanya refocusing kegiatan maka kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2020 difokuskan di Komponen Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Jasa/Improve Farm Productivity and Services," kata Vebry.
Komponen Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Jasa/Improve Farm Productivity and Services yang dimaksud terdiri dari New Staff, New staff operating costs, Farmer Field Schools 1st round, Farmer Field Schools 2nd round, Farmer record books, Farmer to farmer sharing forums, Monthly extension review meetings, Prizes Extension, Prisez Farmers, dan Demonstration equipment.
Setelah semua disiapkan maka kegiatan dimulai dengan Sekolah Lapang Petani, kegiatan ini diprakarsai oleh masing-masing BPP beserta Staf Lapang melibatkan kelompok tani yang ada di wilayah kecamatan masing-masing dengan mengikuti Petunjuk Pelaksanaan kegiatan IPDMIP.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Disambut Antusias Petani
Kegiatan yang disambut dengan antusias oleh anggota kelompok tani terlihat dari tingkat kehadiran laki-laki dan perempuan serta keaktifan dalam diskusi maupun pertanyaan dalam kegiatan Sekolah Lapang ini.
Dari unsur pemerintah juga hadir dalam hal ini Hukum Tua Desa Poopo Utara Kecamatan Ranoyapo dalam sambutannya mengingatkan kepada warganya selaku anggota kelompok tani untuk memanfaatkan kesempatan dengan menambah ilmu pertanian karena pada dasarnya sekolah tidak mengenal usia karena kapan pun dan dimana pun pada dasarnya kita semua sedang diperhadapakan dengan pembelajaran.
Advertisement