Sukses

GP Ansor Kecewa Alfian Tanjung Tak Hadiri Sidang Mediasi di PN Tangerang

Gus Yaqut sendiri menilai somasi yang dilayangkan merupakan bentuk keseriuasan dan komitmen Ansor terhadap keutuhan NKRI.

Liputan6.com, Tangerang - Alfian Tanjung (AT) sebagai tergugat atas somasi dari PP GP Ansor tidak terlihat hadir dalam mediasi ketiga di PN Tangerang, Banten, Rabu (26/8/2020). Sementara dari pihak penggugat menghadirkan Gus Yaqut Cholil Qoumas, Ketum PP GP Ansor yang juga Panglima Tertinggi Banser.

"Sejujurnya kami kecewa karena tergugat tidak hadir dalam mediasi. Kurang menunjukkan itikad baik, karena sebelumnya tergugat menyatakan siap hadir. Tindakan mangkir ini menyepelekan proses hukum," kata Ketua LBH PP GP Ansor Abdul Qodir.

Untuk diketahui, sebelumnya beredar video pernyataan Alfian Tanjung yang sedang menyampaikan pidato di hadapan para jamaah. Dalam video itu dia kerap memaki pemerintah Indonesia dan menyebut Ansor Banser saat ini keturunan PKI.

"Kalau memang tidak bersalah dan yakin pernyataannya benar, kenapa tidak mau klarifikasi langsung. Jika mau hadir langsung di kantor PP GP Ansor, kami sendiri yang akan menjamin keamanan," kata Abdul Qodir lagi.

Gus Yaqut sendiri menilai somasi yang dilayangkan merupakan bentuk keseriuasan dan komitmen Ansor terhadap keutuhan NKRI.

"Sejak awal Ansor Banser tegas, tidak akan memberi ruang pada intoleransi yang bisa menjadi bibit radikalisme. Termasuk, orang-orang yang asal ngomong tanpa dasar data fakta dan cenderung provokasi. Saya hadir karena komitmen untuk itu dan menghormati proses hukum," tegasnya.

Alfian, kata Gus Yaqut, seperti diketahui tidak kali ini saja memberikan pernyataan kontroversi.

"Makanya, langkah somasi yang mungkin juga dilakukan gugatan pidana dan perdata semata-mata untuk efek jera. Khususnya kepada tergugat, umumnya siapa pun yang doyan memprovokasi dan merusak ketenanan NKRI," tegasnya lagi.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Berbuah Somasi

Untuk diketahui, Alfian Tanjung selama ini kerap menjadikan PKI sebagai salah satu materi pembicaraan. Terakhir, yang kemudian berbuah somasi dari LBH Ansor PP GP Ansor adalah pernyataannya yang menyebut anak keturunan PKI menjadi pengurus Banser.

"Karena dulu yang membunuh ulama itu adalah Pemuda Rakyat PKI, ketika terjadi serangan balik oleh Banser, Banser membunuh orang-orang PKI, maka tidak semua orang-orang PKI itu tidak diselesaikan terutama yang tokoh-tokohnya. Akibatnya tokoh-tokoh PKI masa lalu punya anak, punya cucu jadi pengurus Banser," ujar Alfian dalam video yang beredar.