Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan ada empat hal yang menyebabkan perkotaan menyumbang kasus Covid-19 cukup banyak di Indonesia. Pertama, jumlah penduduk di perkotaan lebih banyak ketimbang kabupaten.
Dewi mencatat, hingga 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 150,9 juta jiwa atau 55,8 persen dari total keseluruhan.
"Ternyata, jumlah penduduk yang ada di perkotaan ini sudah menyumbangkan 55 persen sendiri dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia," ujarnya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).
Advertisement
Kedua, densitas atau kepadatan penduduk. Dewi menyebut, perkotaan memiliki densitas penduduk yang lebih tinggi dari kabupaten jika dihitung dengan luas per kilometer persegi.
"Sudah jumlah penduduknya banyak, areanya tidak terlalu besar. Itu yang menyebabkan kepadatan penduduk jauh lebih tinggi di perkotaan daripada di kabupaten," ucap dia.
Ketiga, aktivitas masyarakat di perkotaan jauh lebih tinggi daripada kabupaten sehingga bisa memicu terjadinya kerumunan. Misalnya, di perkotaan jumlah pusat perbelajaan lebih banyak dan ada pusat kebugaran atau gym.
Keempat, fasilitas kesehatan. Menurut Dewi, fasilitas kesehatan dan pelayanan publik di kabupaten cenderung lebih sedikit daripada kabupaten. Akses transportasi di kabupaten juga lebih sedikit dibanding perkotaan.
Akibatnya, kabupaten cukup lama mendeteksi kasus Covid-19 sehingga temuan kasusnya terbilang sedikit.
"Kabupaten ini kelemahannya cenderung jumlah faskesnya lebih sedikit dan bisa jadi aksesnya jauh untuk ke faskes," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perkotaan Sumbang 64,83 Persen Kasus Covid-19
Sebelumnya, Dewi menyebut, 64,83 persen kasus Covid-19 yang ada di Indonesia berasal dari perkotaan.
"Kita lihat ternyata kasus Covid-19 di Indonesia ini kan hampir 65 persen disumbangkan dari angka-angka perkotaan," ujarnya.
Padahal, jumlah kota yang ada di Indonesia hanya 98. Sementara jumlah kabupaten mencapai 416. Artinya, perkotaan hanya kurang lebih 1/5 dari 514 kabupaten kota di Indonesia.
Dewi menjelaskan, jika dilihat dari jumlah kasus aktif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, perkotaaan kembali berada di posisi pertama. Kasus aktif Covid-19 di perkotaan sebanyak 27 persen, sedangkan di kabupaten hanya 23 persen.
"Jadi lebih sedikit (kasus aktif Covid-19) yang berada di kabupaten," sambungnya.
Demikian juga dengan kasus meninggal akibat Covid-19. Dewi menyebut, kasus meninggal karena Covid-19 di perkotaaan sebanyak 4,55 persen. Sedangkan di kabupaten hanya 4,4 persen.
Menariknya, angka kesembuhan pasien Covid-19 di kabupaten lebih tinggi daripada perkotaan. Kabupaten mencatat kasus sembuh Covid-19 sebanyak 72 persen, sedangkan perkotaan 68 persen.
"Jadi kalau kita lihat memang tren di sini kabupaten memiliki angka-angka yang lebih baik. Mulai dari angka kasus meninggal lebih sedikit, kasus aktif lebih sedikit namun kesembuhannya jauh lebih tinggi," ucap dia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka
Advertisement