Sukses

Pemerintah Beri Bantuan Pulsa, Bagaimana Pelajar yang Tak Punya Ponsel?

Pencairan pulsa tersebut ditargetkan selesai pada awal September mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memberikan pulsa Rp 35 ribu atau setara dengan paket data 35 gigabyte. Pencairan pulsa tersebut ditargetkan selesai pada awal September mendatang.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri menerangkan bahwa peserta didik yang tak memiliki gawai pada tahap ini, maka nomornya bisa diisi subsidi pulsa pada tahap berikutnya, ketika mereka sudah mempunyai handphone.

"Tidak usah khawatir, tidak akan ada yang ditinggal. Mungkin sekarang tidak punya gawai karena berpikir pulsanya. Begitu ada subsidi, pulsa orang akan berubah karena pulsanya sudah diberi negara," ucapnya dalam sesi diskusi daring pada Kamis (28/8/2020).

Sementara bagi mereka yang memang sama sekali tak mempunyai gawai, kata Jumeri, maka tak perlu diberi kuota. Pasalnya sebagian besar yang tak punya gawai adalah peserta didik yang berada di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal) di mana sebagian besar melakukan pembelajaran tatap muka.

"Tadi yang tidak punya sebagian besar berada di daerah 3 T dan itu 80 persen (zona) hijau artinya bisa tatap muka normal, tidak perlu kuota," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pengawasan

Sementara untuk pengawasannya, kata Jumeri, pihaknya akan terus memonitor perkembangan subsidi pulsa tersebut. Bahkan jika ada keluhan dari masyarakat soal koneksi internet pada suatu operator ternyata tidak stabil, maka pihaknya akan menegur operator bersangkutan.

"Kalau sampai lemot, atau lambat dalam akses internet, kita akan komplain pada provider itu bahwa ternyata akses internet yang disediakan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Nah ini kita akan terus awasi," tegasnya.