Sukses

Tembus 174 Ribu Kasus, Jokowi Sebut Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali

Jokowi menyebut kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terkendali dibandingkan negara-negara lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terkendali dibandingkan negara-negara lainnya. Adapun jumlah kasus corona di Indonesia per 31 Agustus mencapai 174.796.

"Kita harus hati-hati di negara kita, walaupun ada peningkatan positif di beberapa daerah, tapi kalau dibandingkan negara lain, posisi Indonesia masih relatif terkendali," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur secara virtual, Selasa (1/9/2020).

Menurut dia, tren peningkatan kasus Covid-19 terjadi di negara-negara Eropa dan kawasan Asia. Jokowi pun meminta para gubernur menekan angka penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.

Dia menyebut positivity rate Covid-19 Indonesia per 31 Agustus juga sudah mulai melandai. Namun, ada beberapa daerah yang angka positivity rate-nya masih tinggi.

"Jadi hati-hati untuk yang angkanya masih tinggi, saya minta gubernur betul-betul kerja keras dengan gugus tugas yang ada agar bisa ditekan angkanya," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Kasus Positif Dunia

Sebagai informasi, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia saat ini 25 juta. Berdasarkan data worldometer, Indonesia berada diposisi 23, sedangkan posisi pertama kasus terbanyak terdapat Amerika.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di tanah air bertambah 1.774 sehingga totalnya 125.959 orang pada 31 Agustus 2020. Jumlah pasien meninggal akibat corona yakni,7.417 orang.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19